Rabu, 6 Agustus 2025

Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Surabaya Sasar 242 Ribu Siswa

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi - Siswa MIN 8 Jakarta mengikuti pemeriksaan kesehatan dalam Cek Kesehatan Gratis tahap dua yang digelar di sekolah, Senin (4/8/2025). Foto: Antara

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) atau Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) resmi diluncurkan secara serentak secara nasional pada Senin (4/8/2025), termasuk di Kota Surabaya. Program ini menyasar anak-anak usia sekolah dari jenjang SD hingga SMA sederajat.

Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyampaikan, pihaknya telah melakukan sosialisasi secara terintegrasi sejak Juni hingga Juli 2025.

“Kepada seluruh pihak-pihak sekolah dan tenaga kesehatan Puskesmas, serta Perangkat Daerah (PD) terkait lainnya terkait persiapan pelaksanaan PKG anak sekolah,” ujar Nanik lewat keterangan pers, Rabu (6/8/2025).

Target pemeriksaannya, menyasar 45 persen dari total 538.024 anak usia 7-17 tahun, atau 242.110 siswa.

“Dari SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, SLB dan sekolah rakyat di Kota Surabaya,” jelasnya.

Pemeriksaan akan mencakup fisik maupun mental sesuai jenjang anak.

“Pemeriksaan ini meliputi gizi, perilaku merokok, aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, jiwa, hati, kesehatan reproduksi, dan riwayat imunisasi,” paparnya.

Mekanismenya, Puskesmas akan koordinasi dengan pihak sekolah sekitar tujuh hari sebelum pemeriksaan dimulai.

“Sekolah kemudian menyampaikan informasi program dan tautan kuesioner kepada orang tua/wali dan peserta didik,” katanya.

Dua hari sebelum pelaksanaan, tenaga kesehatan akan memastikan kuesioner sudah diisi dan menyiapkan peralatan medis serta bahan habis pakai.

Pemeriksaan dilakukan langsung di sekolah oleh tim dari Puskesmas, guru UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan guru PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan).

“Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dalam program PKG Sekolah umumnya dilakukan dengan mendatangi sekolah secara langsung oleh petugas dari Puskesmas atau Dinas Kesehatan. Namun, pada kondisi tertentu atau jika diperlukan pemeriksaan lanjutan, siswa dapat dirujuk atau dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” ungkapnya.

“Dindik dan Kemenag memfasilitasi koordinasi dengan sekolah serta menyediakan data siswa di setiap sekolah di Kota Surabaya,” tambahnya.

Untuk pengawasan dan evaluasi, Dinkes Surabaya menerapkan sistem monitoring rutin dua kali dalam seminggu, setiap Senin dan Jumat.

Nanik pun mengimbau pihak sekolah dan para orang tua siswa untuk turut berperan aktif dalam mendukung kelancaran program ini.

Bagi para guru atau wali kelas, mereka diharapkan membantu menyelenggarakan pemeriksaan sesuai jadwal yang disepakati serta mengorganisasikan siswa, dan memastikan kelancaran teknis acara.

“Untuk orang tua diharapkan dapat mendukung dan mendampingi pengisian kuesioner kesehatan anak secara lengkap dan tepat waktu (dikirim oleh sekolah atau Puskesmas satu minggu sebelum pemeriksaan) sebagai dasar penilaian kondisi kesehatan anak melalui skrining mandiri,” tandasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 6 Agustus 2025
32o
Kurs