Senin, 1 September 2025

Ratusan Warga Pati Tiba di Gedung KPK, Selawatan dan Minta Bupati Sudewo Ditangkap

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ratusan warga Pati, Jawa Tengah, saat selawatan di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (1/9/2025). Foto: Antara

Ratusan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, di Jakarta, Senin (1/9/2025) pagi sekitar pukul 09.30 WIB langsung melakukan selawatan di jalan depan Gedung Merah Putih Komisi Pemebarntasan Korupsi (KPK).

Antara melaporkan, saat kejadian itu berlangsung, sejumlah petugas satpam dan polisi bersiaga dan mengatur arus lalu lintas.

Mereka tiba dengan menggunakan sejumlah bus dan membawa poster bergambar tangkapan layar pemberitaan tentang Sudewo Bupati Pati.

Sejumlah media massa juga melaporkan, warga Pati juga meneriakkan beberapa kalimat, salah satunya meminta KPK segera menangkap Sudewo Bupati Pati.

“Tangkap Sudewo, Tangkap Sudewo,” ujar warga Pati.

Sebelumnya, pada 27 Agustus 2025, Sudewo Bupati Pati telah dipanggil KPK untuk menjadi saksi kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Sudewo mengaku menjawab semua pertanyaan penyidik KPK dengan jujur dan apa adanya, termasuk mengenai aliran uang tersebut.

Nama Sudewo sempat muncul pada sidang kasus tersebut dengan terdakwa Bernard Hasibuan selaku Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya dan pejabat pembuat komitmen BTP Jawa Bagian Tengah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Jateng, pada 9 November 2023.

Pada sidang itu, KPK disebut menyita uang dari Sudewo sekitar Rp3 miliar. Jaksa penuntut umum KPK menunjukkan barang bukti foto uang tunai dalam pecahan rupiah dan mata uang asing yang disita dari rumah Sudewo.

Namun, Sudewo membantah hal tersebut. Dia juga membantah menerima uang senilai Rp720 juta yang diserahkan pegawai PT Istana Putra Agung, serta Rp500 juta dari Bernard Hasibuan melalui Nur Widayat, stafnya.

Sementara kasus tersebut terkuak berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah DJKA Kemenhub. Saat ini, BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah telah berganti nama menjadi BTP Kelas I Semarang.

KPK lantas menetapkan 10 orang tersangka yang langsung ditahan terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur rel kereta api di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Setelah beberapa waktu atau hingga November 2024, KPK telah menetapkan sebanyak 14 tersangka. KPK juga telah menetapkan dua korporasi sebagai tersangka kasus tersebut.

Pada 12 Agustus 2025, KPK menetapkan dan menahan tersangka ke-15 kasus tersebut, yakni aparatur sipil negara (ASN) di Kemenhub atas nama Risna Sutriyanto (RS).

Kasus dugaan tindak pidana korupsi tersebut terjadi pada proyek pembangunan jalur kereta api ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso, proyek pembangunan jalur kereta api di Makassar Sulawesi Selatan, empat proyek konstruksi jalur kereta api dan dua proyek supervisi di Lampegan Cianjur Jawa Barat, dan proyek perbaikan perlintasan sebidang Jawa-Sumatera.

Dalam pembangunan dan pemeliharaan proyek tersebut, diduga telah terjadi pengaturan pemenang pelaksana proyek oleh pihak-pihak tertentu melalui rekayasa sejak proses administrasi sampai penentuan pemenang tender.(ant/dis/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 1 September 2025
33o
Kurs