Jumat, 26 Desember 2025

Ratusan Warga Surabaya Turun Aksi Kawal Dugaan Pengusiran yang Menimpa Nenek Elina

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ratusan massa dalam Gerakan For Justice yang mengawal kasus lansia Elina usai aksi di Taman Apsari, Jumat (26/12/2025). Foto: Gerakan For Justice

Ratusan warga Surabaya turun menggelar aksi mengawal dugaan pengusiran terhadap nenek Elina Widjajanti. Wanita lansia 80 tahun itu sebelumnya diduga diusir secara paksa dan rumahnya dibongkar oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) tanpa putusan pengadilan.

Brian Kepala Bagian Analisis Kajian Strategis Gerakan For Justice menyebut, aksi penyampaian aspirasi itu dilakukan di Taman Apsari hari ini, Jumat (26/12/2025).

“Salah satunya kemarin terkait Oma (nenek) yang diusir dari rumahnya itu. Jadi tadi aspirasinya sudah tersampaikan. Jadi, tadi siang kami mengadakan aksi dan dihadiri oleh ratusan masyarakat Surabaya yang antusias baik dari gerakan kami dan juga dari kelompok-kelompok masyarakat yang lain,” ungkapnya.

Aspirasi itu memuat permintaan kepada aparat penegak hukum agar memperhatikan kasus nenek Elina. “Dan mendapat keadilan, seperti itu,” bebernya.

Namun ia memastikan sudah mengimbau massa aksi untuk tidak berbuat kekerasan terhadap organisasi masyarakat tertentu.

“Kalau dari kami memang sempat dengar seperti itu (massa aksi bergerak ke kantor ormas tertentu sore ini). Cuma itu sudah di luar kendali kami, karena kelompok-kelompok yang ikut di aksi siang ini sudah tidak terkontrol gitu,” paparnya.

Karenanya, ia meminta massa aksi yang terdiri dari gabungan masyarakat ini supaya menaati peraturan.

“Kami juga tadi kebetulan diterima dengan baik oleh pihak Polrestabes (yang jadi) perwakilan di Taman Apsari. Kami sangat mengimbau bahwa dilarang main hakim sendiri, serta wajib menjaga kondusivitas seperti itu,” jelasnya.

Ia menyebut, kemungkinan ada rencana aksi lanjutan. Tapi untuk sementara ini, pihaknya menyerahkan penanganan kasus pada kepolisian.

“Tadi dari pihak kepolisian sudah menyampaikan bahwa pihak kepolisian sudah komitmen untuk menuntaskan dengan segera begitu,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wellem Mintaraja kuasa hukum Elina menyatakan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Timur (Jatim) dengan nomor laporan LP/B/1546/X/2025/SPKT/POLDA JAWA TIMUR pada 29 Oktober 2025.

Tim kuasa hukum melaporkan para terduga pelaku dengan Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan dan perusakan secara bersama-sama.

“Ada 20 sampai 30 orang yang (diduga) melakukan pengusiran secara paksa. Ini jelas eksekusi tanpa adanya putusan pengadilan,” ujar Wellem dalam pernyataan yang diterima, Kamis (25/12/2025).

Nenek 80 tahun yang sempat menolak keluar rumah itu, ditarik dan diangkat paksa oleh empat hingga lima orang. Selain itu, di dalam rumah juga terdapat balita berusia lima tahun, bayi 1,5 bulan, serta ibu dan lansia lainnya.

Tidak hanya mengusir paksa, Wellem menyebut rumah Elina juga diberikan palang supaya tidak bisa kembali masuk dan bangunannya diduga dibongkar paksa.

“Setelah si nenek sama penghuninya keluar, rumah tersebut dipalang. Penghuni rumah enggak diperbolehkan masuk. Terus setelah itu didapati alat berat ada di sana dan rumah tersebut sekarang menjadi rata (dengan tanah–red),” tuturnya.

Selain melaporkan dugaan kekerasan dan perusakan, tim kuasa hukum berencana memperkarakan dugaan pencurian dokumen dan sertifikat, serta memasuki pekarangan orang tanpa izin. “Dokumen penting seperti sertifikat dan barang-barang pribadi korban hilang. Itu akan kami laporkan berikutnya,” jelasnya.

Adapun nenek Elina sendiri juga mengaku mendapat perlakuan kasar saat peristiwa itu terjadi. Seperti lengannya yang ditarik paksa, tubuhnya diseret dan diangkat keluar. “Hidung dan bibir saya berdarah, wajah saya juga memar,” tutur Elina.

Dia juga mengaku kehilangan seluruh barang /seperti sejumlah sertifikat penting. Elina juga berharap rumah yang telah dibongkar paksa supaya diganti rugi. “Barang saya hilang semua, ada beberapa sertifikat juga. (Rumah dibongkar) Ya minta ganti rugi,” ucap lansia 80 tahun itu. (lta/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 26 Desember 2025
26o
Kurs