
Kebersihan lantai Masjidilharam di kota suci Makkah menjadi salah satu perhatian utama otoritas pengelola masjid. Di lapangan, pembersihan dilakukan secara rutin, menyeluruh, dan terjadwal baik di area sekitar Ka’bah, lantai satu Masjidilharam, maupun di pelataran masjid.
Pantauan Aini Kusuma, Reporter Suara Surabaya di Makkah, proses pembersihan dilakukan berkali-kali dalam sehari.
“Pembersihan ini tidak dilakukan sekaligus di seluruh area, melainkan secara bertahap dengan sistem zonasi,” ujar Aini dalam catatan Haji, Kamis (22/5/2025) malam.
Setelah satu area selesai, petugas langsung berpindah ke area lainnya, tanpa terganggu oleh jumlah jamaah yang sedang berada di lokasi.
“Waktu saya memasuki masjid melalui Gate 1 King Abdul Aziz, askar mengarahkan jamaah perempuan untuk sedikit memutar. Rupanya, sebagian jalur ditutup karena sedang ada pembersihan lantai,” ujar Aini.
Tim kebersihan terdiri dari belasan petugas yang memiliki tugas berbeda. Ada yang memegang pembatas tali merah untuk mencegah jamaah masuk ke area yang sedang dibersihkan, ada yang mengguyur air, mengepel menggunakan alat khusus, hingga mengeringkan lantai. Pembersihan dilakukan baik secara manual maupun dengan mesin canggih.
Beberapa petugas menggunakan mesin pembersih lantai otomatis yang dikemudikan seperti kendaraan kecil. Mesin ini tidak hanya membersihkan lantai tetapi juga menyedot air agar permukaan lantai cepat kering. Dalam waktu kurang dari lima menit, area yang dibersihkan sudah kembali bisa digunakan untuk beribadah.
Sebelum proses pembersihan dimulai, petugas terlebih dahulu mengarahkan jamaah atau orang yang sedang tawaf untuk berpindah dari area tersebut. Hal ini dilakukan dengan memasang pembatas tali merah atau memindahkan barrier putih yang tersebar di sekitar area Masjidilharam.
Menjelang musim puncak haji, persiapan pembersihan pun ditingkatkan. Tim pembersih telah bersiap dengan alat penyedot debu, disinfektan, serta rencana distribusi kerja yang terorganisir.
Berdasarkan data dari kantor berita resmi Saudi, SPA, Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci mengerahkan sedikitnya 3.500 tenaga kebersihan yang bekerja sepanjang waktu dalam sistem shift. Mereka didukung oleh 12 unit mesin cuci khusus dan 679 perangkat pembersih modern lainnya.
Untuk pengelolaan limbah, lebih dari 3.000 kontainer telah ditempatkan di berbagai titik strategis di dalam dan luar Masjidilharam.
Pada hari biasa, sekitar 70 ton sampah dikumpulkan setiap harinya, dan angka ini melonjak hingga 100 ton saat musim puncak haji. Seluruh proses dilakukan dengan mematuhi standar keselamatan dan lingkungan yang ketat.
Tak butuh waktu lama, hanya sekitar 35 menit yang dibutuhkan tim kebersihan Masjidilharam untuk memastikan area kembali bersih, kering, dan higienis. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga kenyamanan dan kekhusyukan ibadah para jamaah dari seluruh dunia. (dra/bil/ham)