
RSI Siti Hajar Sidoarjo mencatat, terdapat dua santri korban runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang berada di zona merah atau dalam keadaan kritis.
Santri yang berada di zona merah tersbut, rinciannya satu mengalami kritis dan sedang mendapat penanganan di RS Siti Hajar. Sedangkan satu lainnya, segera dirujuk ke RSU Assakinah Medika untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
“Pasien yang di zona merah ada satu pasien yang rencana akan dirujuk,” kata Andiani dokter sekaligus wakil direktur medis RS Siti Hajar Sidoarjo, Senin (29/9/2025).
Andiani mengatakan, pasien segera dirujuk ke rumah sakit lain karena perlu penanganan bedah syaraf yang terjadi di bagian kepala dan leher.
“Karena di sini tidak memiliki bedah syaraf, jadi kami rujuk di RS Assakinah yang bedah syaraf nya sudah siap,” ucapnya.
Pasien yang rawat inap saat ini total ada sembilan orang. Sedangkan yang sudah pulang bersama orang tua total ada 24 orang. Sehingga total pasien yang mendapat penanganan di RS Siti Hajar ada 36 orang hingga berita ini ditulis.
Dari seluruh pasien korban reruntuhan bangunan di Ponpes Sidoarjo tersebut, ada yang mengalami patah tulang. Namun pihaknya memastikan, lebih banyak luka ringan yang dirawat di RS Sakinah.
“Besok yang operasi patah tulang direncanakan 4 orang,” ucapnya.
Emil Dardak Wakil Gubernur Jatim memastikan, saat ini tim gabungan yang terdiri dari Basarnas dengan dukungan TNI/Polri, BPBD, Damkar, hingga relawan, terus bekerja untuk memastikan tidak ada korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
“Jadi ini dilakukan untuk memastikan betul tidak ada yang terlewat, dicari, dicek, dicari, dicek ulang terus. Oksigen dan air disuplai ke dalam, oksigen pakai tabung, pakai selang itu, supaya yang di dalam bisa bertahan selama proses evakuasi. Jadi itu fokus kita sekarang,” kata Emil saat ditemui di RSI Siti Hajar.
Emil ia juga turut mendatangi ambulans yang mengangkut korban meninggal dunia. Emil juga menjenguk pasien di dalam rumah sakit serta mengejak posko di kawasan RS Siti Hajar.
“Mohon doa ada satu pasien ini tadi mungkin juga harus dibawa ke rumah sakit lain, karena ada penanganan yang tidak bisa dilakukan di sini,” tambahnya. (ris/saf/ipg)