Kamis, 4 September 2025

Saksi Temukan Enam Jasad Korban Helikopter Eastindo Air di Gunung Belumutan Kalsel

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Remisor (kiri) warga lokal yang pertama kali melihat bangkai helikopter tipe BK117 D3 yang sebelumnya hilang kontak dan ditemukan di kawasan hutan pegunungan, di Posko 3 Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Rabu (3/9/2025) malam. Foto: Antara.

Remisor, Tim Anggrek 1 Cabang Nangka, sebagai saksi yang pertama menemukan bangkai Helikopter BK117 D3, mengatakan potongan badan enam jasad masih bisa terdeteksi, pasca kecelakaan helikopter di kawasan hutan Gunung Belumutan, Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Remisor di Posko 3 Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Rabu (3/9/2025) malam, mengatakan setelah berada di lokasi penemuan pada Rabu sekitar pukul 14.45 WITA, lebih dari 50 meter terlihat seorang jasad dengan kulit berwarna putih dan badan besar dengan posisi tengkurap.

“Di sekitar helikopter yang hangus ini, kayu dan pohon-pohon rusak, sepertinya bekas heli jatuh,” ujarnya dilansir dari Antara.

Setelah itu, Remisor melihat beberapa jasad di sekitar bangkai helikopter yang hangus.

“Kalau tidak salah saat pembongkaran, ada enam jasad yang masih bisa dideteksi. Sisanya hangus terbakar,” ungkapnya.

Remisor menjelaskan jasad itu kemungkinan ada enam badan yang terpotong-potong. Potongan bagian tubuh terpisah, ada bagian kepala, ada kaki, dan ada bagian badan.

“Jadi tadi kami hitung sekitar enam jasad bisa dideteksi, sisanya hangus terbakar,” tuturnya.

Dari enam potongan badan manusia yang terdeteksi, Remisor mengatakan ada dua jasad yang hampir utuh untuk dikenali.

Sebelum menemukan helikopter hangus di lokasi, Remisor yang merupakan warga Desa Emil Baru pada Senin (1/9/2025) sebelum pukul 09.00 WITA, sedang mengantar anak ke sekolah.

Saat akan kembali ke rumah, dia dan warga lain tiba-tiba melihat ke arah atas ada helikopter lewat dengan bunyi yang asing dari biasanya.

Kemudian, helikopter itu menjauh dan hilang tertutup kabut di sekitar gunung.

“Awalnya saya sudah curiga kok suara helikopter ya beda dan berasap, biasanya suara helikopter gagah, tapi ini bunyinya terrrrrkkkkk,” ujar Remisor. (ant/ata/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 4 September 2025
32o
Kurs