
Achmad Zaini Kepala Satpol PP Kota Surabaya mengucapkan bela sungkawa ke keluarga korban inisial RW (20 tahun) pengamen meninggal karena menceburkan diri ke sungai saat petugas patroli. Satuan Polisi Pamong Praja (Saptol PP) Kota Surabaya juga akan mengevaluasi penindakan agar lebih humanis usai kejadian pengamen meninggal tersebut.
“Alhamdulillah beliau sudah menahami, kami berbelasungkawa kepada ibu dan kakak almarhum,” katanya dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (26/8/2025). Ia menyebut sudah mendatangi keluarga korban, dan pihak keluarga sama-sama memahami kondisi yang terjadi.
“Saya atas nama pribadi dan Satpol PP mengucapkan bela sungkawa ke seluruh keluarga yang ditinggalkan mudah-mudahan almarhum diberi tempat sebaik-baiknya di sisi Yang Maha Kuasa,” bebernya.
Ia memastikan kemarin petugas hanya patroli di sekitar lokasi, tanpa ada tindakan represif. “Iya setiap saat patroli. Iya (kemarin) humanis. Lewat saja sebenarnya kawan-kawan,” imbuhnya.
Tapi usai kejadian ini penindakan dievaluasi, anggota akan lebih humanis saat penegakan peraturan daerah (perda).
“Peristiwa ini pembelajran buat kita semua khususnya saya pimpinan Satpol PP, tentunya kerja kawan-kawan sudah bagus, tapi akan lebih baik lagi lebih humanis lagi untuk penegakan perda,” ungkapnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, RW (20) pengamen tenggelam setelah memilih menceburkan diri ke Kali Jagir, tepatnya di dekat Jembatan Ngagel Pintu Air Jasa Tirta I, karena panik melihat razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Minggu (24/8/2025) dini hari kemarin. Ia ditemukan meninggal kemarin, Senin (25/8/2025). (lta/ham)