Selasa, 9 Desember 2025

Sebelum Temu Pelanggan, Dirut JSM Respons Masukan Warga Soal Kemacetan dan Keselamatan Jalan Tol

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Gerbang Tol Warugunung. Foto: PT JSM

Dominicus Hari Pratama Direktur Utama PT Jasamarga Surabaya-Mojokerto (JSM) merespons masukan para pendengar Suara Surabaya sebelum event Temu Pelanggan di Hall Suara Surabaya Center hari ini, Selasa (9/12/2025).

Masukan itu mulai dari ruas Surabaya-Gempol yang macet setiap pagi dan sore serta hampir selalu ada kecelakaan lalu lintas. Ia merespons memang volume lalu lintas cukup tinggi dari Waru ke Perak, namun beberapa titik lajurnya terbatas.

“Karena beberapa titik enggak bisa menambah lajur. Tapi di titik di mana bisa dilebarkan kami lebarkan, antara Kejapanan-Gempol kami tambah 1 ruas jadi 3 lajur masing-masing arah,” katanya mengudara di program Wawasan Radio Suara Surabaya.

Solusi mengatasi kepadatan ruas Waru-Perak yang lahannya terbatas, Jasamarga harus koordinasi dengan pemerintah. Sebelumnya ada wacana Pembangunan tol dalam kota, tapi urung dan diganti dengan pelebaran jalan arteri.

Kemungkinan lain, tol bertingkat seperti Jakarta-Cikampek, menurutnya bisa saja, namun kewenangan ada di Kementerian PUPR.

BACA JUGA: Jasamarga Gelar Temu Pelanggan: Dorong Kolaborasi Demi Layanan Tol Lebih Baik

Selain itu ia mencontohkan, jika jaringan jalan dari bundaran di kawasan Waru tersambung ke Surabaya–Gresik, arus kendaraan dapat terdistribusi sehingga beban Waru–Perak berkurang.

Soal penerangan Jalan Umum (PJU) di tol, ia juga memastikan sudah memasang di titik-titik yang dinilai rawan meski tidak wajib, penentuannya berdasarkan evaluasi rutin setiap bulan.

Lalu masih banyak kendaraan berat jalan lambat di tol, tidak sesuai batas minimum kecepatan, lanjutnya juga rutin bersama PJR untuk pengamatan.

“Kalau dirasa sudah mengganggu akan dikeluarkan di gerbang tol terdekat,” paparnya.

Masukan lain seperti pita kejut tetap dipasang di titik rawan namun tidak setiap kilomeetr, hanya area yang kemungkinan dinilai pengemudi perlu meningkatkan konsentrasi.

“Yang orang konsennya perlu ditingkatkan, enggak setiap kilo nanti mengganggu kenyamanan,” tambahnya.

Terakhir ia memastikan akan melakukan evaluasi terhadap masukan-masukan pendengar Suara Surabaya untuk ditindaklanjuti.

“Kami akan mengeval masukan yang bisa langsung kami follow up. Kalau harus koordinasi sama pihak lain kami juga bisa lakukan,” tandasnya. (lta/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 9 Desember 2025
31o
Kurs