Senin, 25 Agustus 2025

Secuil Harapan di Ketapang, Korban Tenggelam Tak Masuk Daftar Pencarian

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Yatini (60 tahun) sedang menunjukkan foto Fauzi suaminya yang menjadi korban kapal tenggelam, ia sudah berada di Pelabuhan Ketapang sejak Kamis (3/7/2025) siang. Foto: Wildan suarasurabaya.net

Langit di sekitar Pelabuhan Ketapang Banyuwangi tampak mendung sejak pagi, puluhan kendaraan juga sibuk berlalu-lalang seperti normalnya pelabuhan, Jumat (4/7/2025).

Namun di balik hiruk-pikuk pelabuhan dan desiran ombak yang menghantam bebatuan, ruang keberangkatan Pelabuhan Ketapang masih diselimuti kepasrahan dan harapan.

Mereka adalah para keluarga korban tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya, di Selat Bali, yang terjadi, Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23.35 WIB.

Para keluarga dengan penuh ketabahan hati masih sabar menunggu kabar dari Tim Sar gabungan yang melanjutkan operasi hari kedua pencarian.

Di antara orang-orang tabah itu ada Yatini (60 tahun) yang sejak Kamis (3/7/2025) siang hanya bisa tertunduk lesu menanti kabar Fauzi Bin Awam suaminya.

Hingga saat ini Fauzi belum juga ditemukan. Ia berencana menuju ke Bandara Ngurah Rai Bali untuk terbang ke Negeri Jiran. Namun ia menggunakan jasa travel saat menumpangi KMP Tunu Pratama yang berangkat dari Kecamatan Genteng, Banyuwangi.

“Biasanya kalau mau sampai bandara itu telepon saya karena di sana ada wifi soalnya nomornya kan Malaysia. Tapi sampai sekarang enggak ada kabar,” ujarnya sambil menunjukkan foto sang suami lewat ponselnya.

Saat ditemui suarasurabaya.net, mata sayup Yatini menunjukkan secuil harapan agar suaminya segera ditemukan. Sebab nama Fauzi tak ada dalam daftar pencarian.

“Yang tercatat (daftar pencarian) hanya nama sopirnya, suami saya tidak ada. Tapi sopirnya sampai sekarang juga belum ketemu,” tuturnya.

Tak banyak kata yang bisa diutarakan Yatini di tengah kegundahan hatinya menanti kabar sang suami. Ia hanya bertutur akan tetap di Pelabuhan Ketapang sampai mendapat kabar keberadaan Fauzi.

“Saya tetep menunggu (suami saya),” ucap Yatini singkat, yang sudah tak sanggup membendung air mata.

BACA JUGA: Operasi Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya Hari Kedua, Area Diperluas ke Selatan
BACA JUGA: Fakta-Fakta Penyelamatan Korban KMP Tunu Jaya Pratama

Sementara itu Yannes Kurniawan General Manajer PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi mengatakan total jumlah manifest yang tercatat saat ini sebanyak 53 penumpang dan 22 unit kendaraan.

“Mungkin itu dulu yang bisa kami informasikan. Nanti nunggu perkembangan lebih lanjut ya. Kalau kru kami enggak termanifest. Kalau kru mungkin yang punya dari teman teman operator kapal,” ujarnya ditemui Jumat pagi.

Meski begitu, pihaknya menyatakan bahwa pada operasi hari ini seluruh Tim Sar Gabungan mencari semua korban yang terdata maupun tidak.

“Kami upayakan semua kalau bisa di semua akan dicari teman-teman dari Basarnas gabungan. Kami akan upayakan semaksimal mungkin,” jelasnya.

Di sisi lain, Tim operasi gabungan pencarian korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali melanjutkan operasi hari kedua dengan memperluas area yang disisir ke wilayah Selatan, Jumat (4/7/2025) pagi.

Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas menjelaskan operasi pencarian dikerahkan di sepanjang Pantai Ketapang atau lokasi datum kapal diprediksi tenggelam.

“Dalam pelaksanaan operasi pencegahan dan pertolongan menggelar di sepanjang Pantai Ketapang, dari minimal dari lokasi datum terakhir korban diprediksi atau kapal itu tenggelam sampai ke arah Selatan,” kata Eko di Pelabuhan Ketapang.

Seluruh elemen dari TNI, Polri, dan Basarnas dikerahkan dalam operasi pencarian hari kedua ini. Petugas tidak hanya menyisir di wilayah Selatan Pantai Ketapang namun juga di area Gilimanuk, Bali.

Eko menambahkan dari hasil evaluasi operasi pencarian kemarin, akan ada penambahan dua armada unsur laut dan satu pesawat dari TNI AL untuk memperluas jangkauan.

Tambahan armada yang dikerahkan itu adalah KRI Teluk Ende dan KRI Tongkol serta satu pesawat angkut militer CN-235.

“Kemudian SRU laut setelah semalam hasil rapat koordinasi dan evaluasi akan adanya penambahan perkuatan unsur laut. TNI menambah kekuatan dua unsur lautnya yaitu KRI Teluk Ende, kemudian KRI Tongkol serta satu CN-235,” jelasnya.(wld/kir/faz)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by SUARA SURABAYA (@suarasurabayamedia)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 25 Agustus 2025
28o
Kurs