Pendidikan vokasi Jawa Timur turut berpartisipasi dalam misi dagang dan investasi antara Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim mengatakan, sekolah vokasi binaannya, yakni SMKN 1 Turen, Kabupaten Malang dengan produk Teaching Factory (Tefa) Kopi.
“Apa yang dilakukan anak-anak SMK ini adalah wujud nyata pendidikan vokasi Jatim yang berdampak. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi mereka benar-benar diajari langsung oleh para mentor yang sudah ahli di bidangnya untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi dan berdaya saing,” kata Senin (10/11/2025).
Dalam misi dagang tersebut, total terdapat 155 pelaku usaha, yakni 55 dari Jatim dan 100 dari NTT dengan berbagai sektor usaha, mulai dari hasil bumi, industri olahan, produk perikanan, tekstil, hingga produk unggulan UMKM daerah.
“Untuk pertama kalinya, sekolah vokasi binaan Dindik Jatim ini berpartisipasi dalam ajang misi dagang antardaerah,” tuturnya.
Dalam misi dagang tersebut, kopi buatan sekolah vokasi Jatim ludes terjual dengan total 350 cangkir. Pihaknya mengapresiasi murid SMKN 1 Turen yang membawa nama baik pendidikan vokasi Jatim di kancah nasional. Menurutnya, langkah itu menjadi bukti bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri memberikan hasil konkret.
Misi dagang tersebut, kata dia, juga merupakan langkah strategis dalam memperkuat jejaring konektivitas antarprovinsi serta memperluas sinergi ekonomi lintas daerah.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa misi dagang tidak hanya menjadi ajang promosi dan transaksi bisnis, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran lintas sektor, termasuk bagi dunia pendidikan. Kehadiran sekolah asal Jatim menurutnya menjadi bukti bahwa sekolah vokasi bisa berkontribusi dalam kegiatan ekonomi strategis dan memperkuat hubungan antardaerah.
Melalui kegiatan itu, pihaknya berharap bisa semakin memperluas jejaring kerja sama ekonomi dan pendidikan, sekaligus membuka ruang bagi generasi muda untuk berinovasi dan berkreasi.
Sementara itu, Johanis Asadoma Wakil Gubernur NTT mengapresiasi murid asal Jatim yang terlibat dalam misi dagang dan investasi tersebut.
Johanis berharap, ke depan ada kerja sama antarsekolah vokasi Jatim dan NTT, terutama dalam bidang pengolahan kopi dan industri kreatif.
“Sinergi ini penting untuk mendorong peningkatan kompetensi murid SMK di wilayah timur Indonesia,” ucapnya.
Seperti diketahui, misi dagang Jatim-NTT tahun 2025 ini, merupakan yang ke-10. Sejak 2019 hingga 2025, Pemprov Jatim telah melaksanakan 45 kali misi dagang dalam negeri, termasuk dua kali bersama NTT. (ris/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
