
Syenlendra Haical (13 tahun) akhirnya mendapat izin pulang ke Probolinggo usai 2 minggu dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Kamis (16/10/2025).
Kondisinya sudah pulih sejak berhasil dievakuasi dihari ketiga pencarian korban reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, di Buduran Sidoarjo, Rabu (1/10/2025) sore. Saat itu, Haical dalam kondisi lemas.
Begitu juga semangat dan harapan hidupnya, perlahan tumbuh lagi, setelah sempat syok menerima kenyataan kaki kirinya harus diamputasi di rumah sakit karena mengalami nekrosis pascatertimpa reruntuhan terlalu lama.
Dokter Atok Irawan Direktur RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo memastikan, tidak ada lagi gangguan ginjal yang sebelumnya terdeteksi, sehingga dokter harus mengambil tindakan amputasi kaki kiri, agar infeksi tak semakin menjalar
“Alhamdulillah Haical hari ini rawat jalan pulang ke Probolinggo,” kata Atok kepada suarasurabaya.net, Kamis (16/10/2025) malam.
Ia menggambarkan semangatnya Haical untuk belajar berjalan, meski kini harus menggunakan tongkat penopang, demi bisa rawat jalan. “Haical sangat bersemangat bisa rawat jalan,” ungkapnya.
Kelapangan hati Haical itu juga terlihat dari wajahnya yang tak lagi sedih pasca pendampingan tim dokter selama pemulihan, bersama psikolog.
“Saat dirawat, didampingi tim dokter, psikolog, tim rehab medik untuk menguatkan kesiapan rawat jalan,” tuturnya.
Begitu juga kedua orang tuanya yang mendukung kesembuhan Haical.
“Alhamdulillah kedua orang tuanya mendukung kesembuhannya. Kedua orang tuanya mengucapkan terima kasih kepada semua yang merawat Haical juga yang mendoakan serta yang memberikan dukungan materi,” ungkapnya.
Haical akan dijadwalkan kontrol berkala selanjutnya pada 22 Oktober mendatang. “Kami seluruh keluarga besar RSUD juga ikut senang bisa memberikan pelayanan terbaik untuk Haical,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Haical merupakan korban pertama yang ditemukan selamat dihari ketiga pencarian, saat harapan hidup dari keluarga para korban semakin menipis.
Namun, setelah Haical, akhirnya ada empat santri lagi yang juga berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, meski rata-rata mengalami luka, dan bahkan ada yang harus diamputasi.
Tragedi musala ponpes runtuh itu total mengenai 167 korban. 104 di antaranya selamat dan luka, 63 orang meninggal dunia. (lta/bil/ham)