
Seorang wanita dilaporkan meninggal dan tiga lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak terbesar di wilayah Kyiv, Minggu (18/5/2025) pagi waktu setempat.
Dilansir dari Reuters, serangan tersebut terjadi setelah pembicaraan damai yang gagal pada hari Jumat (16/5/2025) lalu.
Menurut angkatan udara Ukraina, Rusia meluncurkan 273 pesawat tak berawak, yang sebagian besar menargetkan wilayah tengah Kyiv, serta daerah Dnipropetrovsk dan Donetsk di bagian timur negara itu.
Angkatan udara Ukraina menyebut serangan ini sebagai yang terbesar sejak perang dimulai, melampaui serangan sebelumnya pada 23 Februari 2025, saat Rusia meluncurkan 267 pesawat tak berawak.
Pembicaraan damai yang digelar pada hari Jumat antara Rusia dan Ukraina di Istanbul gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata sementara.
Pembicaraan yang berlangsung selama 100 menit itu hanya menghasilkan kesepakatan untuk menukar 1.000 tawanan perang dari masing-masing pihak.
Selepas itu, serangan pesawat tak berawak pada Minggu membuat seorang wanita berusia 28 tahun meninggal dunia, serta melukai tiga orang lainnya, termasuk seorang anak berusia empat tahun.
“Sayangnya, akibat serangan musuh di distrik Obukhiv, seorang wanita meninggal karena luka-lukanya,” terang Mykola Kalashnik Gubernur Kyiv
Saksi mata di Kyiv mengaku mendengar ledakan yang tampaknya berasal dari unit pertahanan udara yang sedang beroperasi.
Hingga saat ini, belum ada komentar langsung dari pihak Rusia terkait serangan pesawat tak berawak tersebut. (saf/ham)