Kamis, 20 November 2025

Singgung Inklusivitas Pendidikan, Senator Lia Istifhama Soroti Ketimpangan Anggaran BOS untuk Sekolah Inklusi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Lia Istifhama Anggota DPD RI Jawa Timur saat melakukan kunjungan kerja ke SDN 13 Gresik, Rabu (19/11/2025). Foto: istimewa

Upaya memperkuat layanan pendidikan inklusif kembali menjadi perhatian Lia Istifhama Anggota DPD RI Jawa Timur.

Saat melakukan kunjungan kerja ke SDN 13 Gresik, Ning Lia sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa pemenuhan hak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak boleh bergantung pada kemampuan sekolah semata, tetapi harus dijamin negara.

Menurut dia, permasalahan utama pendidikan inklusi hari ini berada pada ketidakmerataan dukungan anggaran.

Ia menilai skema Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berbeda antara Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusi membuat banyak sekolah reguler yang membuka layanan inklusi berada dalam posisi sulit.

“Sekolah inklusi ini menjalankan dua layanan: pendidikan reguler dan pendidikan khusus. Tapi dukungan anggarannya tidak mencerminkan beban kerjanya. Ini ketimpangan yang harus segera dibenahi,” kata Ning Lia, Rabu (19/11/2025).

Kondisi tersebut tampak jelas di SDN 13 Gresik. Dengan populasi wilayah sekitar 4.000 jiwa, kebutuhan layanan inklusi cukup tinggi. Namun sekolah hanya mampu menerima lima siswa ABK baru setiap tahun karena keterbatasan anggaran.

“Kenapa hanya lima? Karena anggarannya tidak cukup. Ini problem nyata yang dirasakan sekolah dan berdampak langsung pada masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Dampaknya, banyak orang tua kesulitan mencari sekolah alternatif karena rujukan inklusi di Kabupaten Gresik masih terbatas.

Masalah lain muncul dari penempatan sekolah inklusi yang masih berbasis wilayah tertentu, bukan per kecamatan. Hal tersebut menyebabkan sebagian orang tua harus menempuh jarak hingga belasan kilometer untuk mengantar anak mereka.

“Bayangkan jika keluarganya kurang mampu atau ibunya harus membonceng anak berkebutuhan khusus yang tubuhnya besar. Risiko keselamatannya sangat tinggi. Kondisi seperti ini tidak boleh dianggap biasa,” tegasnya.

Sebagai senator yang mendapat predikat Wakil Rakyat Terpopuler di Jatim versi ARCI 2025, Ning Lia meminta pemerintah pusat memberikan perhatian khusus.

Ia menyebut Prabowo Subianto Presiden dan Kemendikdasmen perlu mendorong penguatan sekolah inklusi di seluruh daerah.
Di antaranya melalui penambahan anggaran BOS untuk pendidikan inklusi, pemberian alokasi anggaran khusus bagi sekolah yang melayani dua model pendidikan, serta pengembangan sekolah inklusi berbasis kecamatan agar akses lebih merata.

“Sekolah inklusi sudah memberikan pelayanan luar biasa untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Sekarang tugas negara untuk hadir lebih kuat, memastikan hak pendidikan mereka benar-benar terpenuhi,” pungkasnya. (faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 20 November 2025
26o
Kurs