
Prabowo Subianto Presiden RI mengingatkan seluruh pejabat pemerintah untuk evaluasi diri dan belajar dari kasus Immanuel Ebenezer (Noel), yang terjerat kasus korupsi waktu menjabat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker).
Menurutnya, para penyelenggara negara di semua tingkatan harus menjalankan pemerintahan yang bersih dan adil.
Pernyataan itu disampaikan Presiden, hari ini, Kamis (28/8/2025), dalam acara peresmian Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten.
“Pemerintahan yang koruptif tidak bakalan membawa kemakmuran pada rakyat. Makanya pemerintah wajib tunduk pada undang-undang yang berlaku,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan tidak akan melindungi siapa pun termasuk anggota Partai Gerindra yang melanggar undang-undang dan melakukan korupsi.
“Saya katakan, kalaupun ada anggota Gerindra yang melanggar, saya tidak akan lindungi. Eh, beberapa hari kemudian ada anggota Gerindra, tapi dia belum kader. Aduh, saya agak malu sebenarnya. Orang itu menarik ya, mungkin dia khilaf. Apakah tidak ingat istri dan anaknya ketika tangannya diborgol, pakai baju tahanan? Saya kasihan, tapi apa boleh buat. Dapat laporan dari Jaksa Agung, dari PPATK, datanya sudah jelas. Kadang-kadang manusia itu khilaf atau mengira pemerintah Republik Indonesia bisa disogok,” ucapnya.
Seperti diketahui, Jumat (22/8/2025) pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Noel sebagai tersangka korupsi bersama 10 orang lain dari lingkungan Kemenaker dan pihak swasta.
Penyidik KPK menemukan cukup bukti Noel dan para tersangka lainnya melakukan pemerasan dalam proses mengurus sertifikasi K3.
Setyo Budiyanto Ketua KPK dalam konferensi pers menyatakan, praktik pemerasan itu diduga kuat sudah berlangsung dari tahun 2019.
Imbasnya, tarif sertifikasi K3 yang semestinya Rp275 ribu naik sampai Rp6 juta lantaran ada pemerasan dengan modus memperlambat, mempersulit, bahkan tidak memroses sertifikasi.
Dari pemerasan yang dilakukan sebelum terjaring operasi tangkap tangan (OTT), Noel selaku Wamenaker terindikasi menerima aliran dana Rp3 miliar, dan satu unit sepeda motor Ducati.
Sesudah resmi menyandang status tersangka dan jadi Tahanan KPK, Prabowo Presiden memecat Noel dari posisi Wamenaker.(rid/bil/ham)