Masyarakat diminta tidak gegabah menerima tawaran kerja ke luar negeri. Masyarakat juga diingatkan mengenai pentingnya persiapan matang sebelum berangkat dan mewaspadai tawaran yang menyesatkan.
“Kepada semua yang mau bekerja di luar negeri, bersiapkan dengan baik. Jangan sampai terjebak dengan iming-iming yang salah, pilihan-pilihan yang menjebak,” kata Muhaimin Iskandar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Dilansir dari Antara pada Senin (1/12/2025), Muhaimin juga menyoroti sejumlah lokasi tujuan tawaran kerja di luar negeri yang umumnya ilegal seperti Kamboja.
Ia menekankan masyarakat harus berhati-hati kepada setiap tawaran yang masuk, terutama yang bersumber dari media sosial yang tidak resmi seperti facebook, instagram, dan lain sebagainya.
“Gunakan semua channel informasi, terutama yang formal, baik swasta maupun Kementerian P2MI,” ujar Cak Imin.
Sebelumnya, Mukhtarudin Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menegaskan bahwa prioritas negara adalah memperkuat pelindungan pekerja migran, bukan sekadar meningkatkan angka penempatan.
Mukhtarudin mengatakan, 80 persen persoalan pekerja migran terjadi di tahap rekrutmen, sehingga Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) harus menjadi garda terdepan untuk memastikan proses pendaftaran, seleksi, dan penempatan berjalan transparan dan sesuai prosedur.
Ia menekankan, tak boleh ada kepala atau pegawai BP3MI yang terlibat kolusi dengan meloloskan calon pekerja migran yang tidak memenuhi syarat atau prosedural.
“Arahan Presiden meminta pelindungan dilakukan secara menyeluruh mulai dari pra-penempatan, masa bekerja, hingga purna penempatan,” tutur Mukhtarudin. (ant/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
