Terduga Pelaku Teror SMAN 72 Kelapa Gading Belajar Merakit Peledak dari Internet

Polisi masih berupaya mengusut tuntas kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025), hingga mengakibatkan puluhan korban luka-luka.

Sejauh ini, polisi sudah mengamankan terduga pelaku seorang laki-laki berusia 17 tahun.

AKBP Mayndra Eka Wardhana Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengatakan, terduga pelaku terindikasi merakit bahan peledak sendiri.

Dalam keterangannya, hari ini, Selasa (11/11/2025), di Jakarta, Mayndra bilang terduga pelaku belajar membuat peledak lewat tutorial di internet.

“Dirakit sendiri, dan pelaku mengakses melalui internet cara-cara merakit bom,” ujarnya.

Densus 88 juga menemukan riwayat aktivitas terduga pelaku mengunjungi komunitas daring yang menampilkan konten kekerasan ekstrem di situs gelap atau dark web.

Situs yang diakses terduga pelaku menampilkan berbagai foto atau video terkait perang, pembunuhan, dan aksi-aksi sadis lainnya.

Sekadar informasi, ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara mengakibatkan sekitar 54 orang luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.

Dari hasil olah tenpat kejadian perkara, diketahui ada tujuh rangkaian peledak di lokasi. Dari jumlah itu, cuma empat yang meledak di dua titik berbeda.

Sebagai upaya pencegahan terulangnya kejadian serupa, Pemerintah berencana membatasi game online dengan unsur kekerasan fisik seperti Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG).

Prasetyo Hadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) mengatakan, Prabowo Subianto Presiden menginstruksikan para pembantunya di pemerintahan untuk membatasi, dan mencegah dampak buruk game online.

Mensesneg menyebut, Presiden khawatir game online yang bernuansa perang dengan senjata api berpengaruh buruk terhadap anak-anak atau pelajar, dan berpotensi merembet ke generasi mendatang.(rid/lta/ham)