
Melalui tema “The Magical of Folktales”, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menghadirkan dongeng, baik dari Indonesia maupun mancanegara, dalam Surabaya Vaganza 2025.
Ternyata, tema ini oleh sejumlah orang tua untuk menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Yuniarti (35), warga Semolowaru Utara yang sengaja datang berdua bersama anaknya.
“Biasanya anak-anak cuma lihat karakter-karakter dongeng di buku. Tapi di acara ini bisa lihat secara langsung,” katanya, Minggu (25/5/2025).
Dia mengaku hampir setiap tahun datang ke gelaran Surabaya Vaganza bersama anaknya. Bahkan, tidak jarang sang anak yang pertama kali mengajaknya.
“Tahun lalu, justru anak saya yang mengingatkan untuk nonton Surabaya Vaganza,” ungkapnya.
Untuk bisa menonton Surabaya Vaganza, Yuniarti tiba 30 menit sebelum acara dimulai supaya tidak terlalu berdesakan dan mendapat tempat yang nyaman.
“Pukul 12.30 WIB saya sudah sampai di Balai Pemuda. Cari tempat parkirknya tidak susah, karena banyak sekali. Tempat untuk menonton juga saya usahakan tidak terlalu berdesakan supaya anak saya nyaman,” jelasnya.
Selain anak-anak, penonton usia dewasa juga cukup terhibur dengan gelaran Surabaya Vaganza. Salah satunya Fahrizi (27) asal Mojokerto.
Hari ini, ia sengaja datang dari Mojokerto untuk menonton gelaran Surabaya Vaganza serta mengambil beberapa potret untuk unggahan di Intagram.
“Ini pertama kalinya nonton Surabaya Vaganza,” tuturnya.
Fahrizi juga mengaku cukup terhibur dan menikmati setiap tampilan rombongan pawai yang lewat. Meski begitu, ia memiliki sedikit catatan terkait gelaran ini.
“Semoga tahun depan, nggak cuma pawai yang berisi entertainment saja tapi ada juga edukasi seperti, kampanye lingkungan atau lainnya,” tandas Fahrizi. (kir/saf/ham)