Senin, 7 Juli 2025

Tim SAR Upayakan Pengangkatan Bangkai Kapal KMP Tunu Pratama Jaya

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas dalam konferensi pers pencarian hari kelima di ASDP Ketapang Banyuwangi, Senin (7/7/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Tim SAR Gabungan masih melakukan upaya operasi di bawah laut untuk pendeteksian temuan objek diduga bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas mengatakan, hingga saat ini operasi di bawah laut terus dilakukan oleh KRI Pulau Fanildo 732 dengan bantuan KRI Spica 934.

“Jadi dengan turunnya tim SRU (Search Rescue Unit) underwater, hasilnya kita lihat. Makanya mereka mencari dari posisi LKK (Lokasi Kecelakaan Kapal) dulu. Kita akan ketahui. Adakah di sekitar LKK radius 1000 yard ini diketemukan objek,” ucap Eko Suyatno di ASDP Ketapang, Senin (7/7/2025).

KRI Pulau Fanildo dan KRI Spica memiliki teknologi sonar, magnetometer, serta side scan sonar yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi di bawah laut untuk memastikan keberadaan objek diduga kapal tersebut

Selain itu, mulai hari ini tim penyelam sudah mendapatkan hasil medical check up untuk siap melakukan operasi di bawah laut. Namun operasi tersebut baru bisa digelar apabila SRU underwater sudah mengantongi data kondisi arus dan kontur di bawah laut.

“Biar bisa lihat perbedaan gelombangnya bagaimana. Karena kita juga mencari celah kapan diver bisa masuk, untuk melakukan operasi penyelaman,” ujar Eko.

Apabila semua data tersebut sudah tergambar maka tim penyelam bakal melakukan berbagai persiapan pembatasan area wilayah menyelam untuk mengidentifikasi objek kapal tersebut.

“Kemudian manakala ya nanti di sana sudah bisa tergambarkan baik secara visual dari diver penyelam-penyelam akan memberikan marking. Floating mark. Bintang bujur dicatat ya,” ungkapnya.

“Setelah diver turun dan menyaksikan bahwa di LKK itu sudah ada atau tidak ada bangkai kapal bahasa yang mudahnya atau pun objek. Kita akan menyusun perencanaan berikutnya,” sambungnya.

Eko Suyatno menyatakan, apabila SRU underwater sudah memastikan objek bangkai kapal tersebut maka pihaknya akan melapor ke pemerintah pusat untuk menambah waktu operasi SAR guna dilakukan pengangkatan kapal sesuai International Maritime Organization (IMO).

“Kalaupun setelah diketemukan objek bisa kita lakukan pengangkatan, saya akan melaporkan dan mengusulkan kepada set koordinator untuk diangkat sesuai IMO regulation,” ucapnya.

“Karena sesuai perintah set koordinator dan beliau mendapat perintah dari Pemimpin Republik untuk upayakan pengangkatan,” tambahnya.

Sementara itu hingga operasi SAR hari kelima ini dari total 65 orang terdata dalam manifes, sebanyak 30 orang ditemukan selamat dan 8 orang meninggal dunia. Serta 27 orang masih dalam pencarian. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 7 Juli 2025
26o
Kurs