Arifah Fauzi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan bahwa kasus hilangnya dan meninggalnya Alvaro Kiano Nugroho, bocah enam tahun di Jakarta Selatan, harus menjadi peringatan bersama. Ia meminta masyarakat lebih peka terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar.
“Tidak boleh ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan ataupun hilang tanpa pengawasan. Masyarakat harus lebih peka terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar,” ujar Arifah dalam keterangan resminya, Rabu (26/11/2025).
Arifah mengatakan, kejadian yang menimpa Alvaro mengingatkan bahwa anak-anak masih sangat rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi, terutama ketika tidak ada pengawasan di ruang publik.
“Perlindungan anak bukan hanya kewajiban pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat. Kita harus memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan penuh,” tegasnya.
Ia menambahkan, kewaspadaan bersama dapat menjadi pintu pencegahan agar kasus serupa tidak kembali terjadi. Menurutnya, lingkungan sekitar memegang peran penting dalam mengawasi, menjaga, dan mencegah potensi kekerasan terhadap anak.
Arifah juga menyampaikan duka mendalam atas kematian Alvaro. Ia meminta aparat kepolisian mengusut tuntas penyebab kematian, termasuk melakukan identifikasi melalui tes DNA terhadap kerangka yang ditemukan.
“KemenPPPA mendukung proses tes DNA, pemulihan bagi keluarga, serta upaya pencegahan melalui edukasi, peningkatan keamanan lingkungan, dan kerja sama dengan aparat maupun masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap bahwa pelaku pembunuhan Alvaro adalah ayah tirinya sendiri.
Kombes Nicolas Ary Lilipaly Kapolres Metro Jakarta Selatan mengatakan pelaku diketahui menikah dengan ibu Alvaro sejak dua tahun lalu dan berada dalam proses perceraian.
Alvaro yang dilaporkan hilang sejak Maret lalu akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan. (faz/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
