Selasa, 11 November 2025

Trans Jatim Telah Layani 5,9 Juta Penumpang hingga 2025

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Armada Bus Trans Jatim di Koridor I rute Sidoarjo-Surabaya-Gresik berjejer di Terminal Porong, Sidoarjo. Foto: Wildan suarasurabaya.net

Transportasi publik Trans Jatim tercatat telah melayani 5,9 juta penumpang hingga 2025 dari tujuh koridor yang saling terintegrasi di sejumlah wilayah.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) menjelaskan, Trans Jatim hadir dengan prinsip memastikan seluruh masyarakat memiliki akses layanan transportasi yang adil, berkelanjutan, dan terjangkau.

Hal itu disampaikan Khofifah waktu meraih Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2025 Bidang Innovation Public Service dengan Subkategori Inovasi Transportasi Publik Berkelanjutan di Jakarta.

“Hingga tahun 2025, layanan Bus Transjatim melayani 5,9 juta pelanggan. Menempuh rute sepanjang 370,6 km tiap harinya dengan operasional 143 unit armada bus serta melibatkan 575 kru Transjatim,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).

Khofifah menyebut, bus Trans Jatim telah melayani kawasan Gerbangkertosusila (GKS) dengan skema Buy The Service (BTS) sebanyak 7 koridor. Dia juga membeberkan target pembukaan koridor 8 di wilayah Malang Raya di akhir bulan ini.

“InsyaAllah akhir bulan ini akan kita tambah koridor 8 untuk wilayah Malang Raya,” ujar Khofifah.

Khofifah mengungkapkan, menurut penilaian Tim Kementerian Perhubungan RI, Trans Jatim saat ini memiliki sistem digital transportasi paling maju di Indonesia.

Sejumlah aplikasi yang tersedia di Trans Jatim seperti pembelian tiket, informasi rute, pelacakan posisi bus, augmented reality bus stop, hingga early warning system dan rambu suara.

Selain itu, terdapat pengembangan LARAS (Layanan Ramah Trans Jatim) AI, yaitu sistem digital assistant berbasis kecerdasan buatan untuk membantu pengguna layanan.

Bahkan Trans Jatim juga didukung pemadam api otomatis, teknologi driver safety monitor, two way audio, dan Camera AI yang terhubung langsung dengan Jatim Transportation Control Center (JTCC) sehingga kondisi pengemudi bisa dipantau secara real-time.

“Layanan transportasi publik menjadi layanan yang strategis sebagai pendorong kegiatan dan mobilitas masyarakat perkotaan, mendukung produktivitas masyarakat serta peningkatan aksesibilitas dan daya saing Jawa Timur sebagai gerbang ekonomi nasional,” jelasnya.

Menurut Gubernur Jatim itu, inovasi layanan transportasi publik hanya akan optimal apabila dibangun melalui kolaborasi multipihak.

Untuk itu, Khofifah mengajak kepala daerah di kabupaten/kota yang wilayahnya dilintasi Trans Jatim untuk mengembangkan layanan feeder agar jaringan transportasi semakin terhubung dan inklusif.

“Kami juga mengajak kepala daerah di beberapa kabupaten yang wilayahnya dilewati bus TransJatim untuk membangun feeder sehingga masyarakat terkoneksi secara aman, nyaman dan tepat waktu,” tandasnya.(wld/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
25o
Kurs