
Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memberi tahu Kongres bahwa AS saat ini terlibat dalam “konflik bersenjata non-internasional” dengan kartel narkotika yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris.
Melansir Antara, Jumat (3/10/2025), Donald Trump Presiden menetapkan bahwa kartel narkotika itu adalah kelompok bersenjata non-negara dan organisasi teroris, dan menyatakan bahwa tindakan mereka adalah bentuk serangan bersenjata terhadap AS, menurut sebuah memo Gedung Putih.
Kelompok tersebut kini bersifat transnasional dan melancarkan serangan secara berkelanjutan di seluruh Belahan Bumi Barat sebagai kartel yang terorganisasi.
Memo tersebut tidak menyebut kartel mana yang terlibat, atau bagaimana otoritas AS mengaitkan para tersangka yang ditargetkan dengan organisasi-organisasi tersebut.
Bulan lalu, pasukan AS menenggelamkan tiga kapal di perairan internasional di sebelah selatan Karibia, yang diduga berasal dari Venezuela, dan menewaskan 17 orang yang menaikinya.
Memo Gedung Putih itu menggambarkan para korban tewas sebagai “kombatan ilegal” dan berdalih bahwa serangan AS tersebut sebagai tindakan mempertahankan diri.
Namun, serangan itu menuai kritik tajam dari kubu Demokrat di Kongres. Senator Jack Reed asal Rhode Island, seorang tokoh senior Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata, menuding Trump telah mengambil keputusan untuk melancarkan perang rahasia terhadap siapa pun yang dia anggap sebagai musuh.
Pemerintahan Trump tidak memberikan dasar hukum, bukti, atau informasi intelijen yang kredibel perihal serangan itu, kata Reed pada Kamis.
Pemerintah AS juga telah mengerahkan kapal perang ke Karibia. Harian The New York Times pada Selasa (30/9/2025) melaporkan bahwa Pentagon telah membangun kekuatan lebih dari 6.500 tentara di kawasan itu.
Nicolas Maduro Presiden Venezuela telah berulang kali menuding AS memanfaatkan ancaman kartel sebagai dalih untuk menggulingkan rezim dan membangun kekuatan militer di Amerika Latin.
Meski sebagian daun koka dikirim dari Amerika Selatan via Venezuela, negara itu bukanlah sumber utama narkotika yang menuju AS, menurut laporan Badan Pengawasan Narkotika (DEA) AS pada 2020.(ant/dis/kir/faz)