Sabtu, 24 Mei 2025

Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak, FK Unair Gandeng Ahli Kebidanan Australia

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes Wakil Dekan III FK Unair dan Prof. Hannah Dahlen dari Western Sydney University, Australia, Jumat (23/5/2025). Foto: Istimewa

Fakultas Kedokteranl Universitas Airlangga (FK Unair) menggandeng ahli kebidanan asal Australia untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Dr. Sulistiawati, dr., M.Kes Wakil Dekan III FK Unair menyebut, pengukuhan Prof. Hannah Dahlen dari Western Sydney University, Australia sebagai Adjunct Professor di Bidang Kebidanan salah satunya karena angka kematian ibu dan anak di Australia rendah.

“Jadi pasti kita targetnya adalah kolaborasi dan kita naikkan, ke enggak hanya nasional tapi internasional saja dengan dengan sharing pengalaman kemudian sharing tentang pengetahuan dan sebagainya,” ujarnya, Jumat (23/5/2025).

Sementara Prof Hannah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “From Old Wives Tales to Evidence Based Practice” atau “Dari Mitos Tradisional Menuju Praktik Profesional Berbasis Bukti”.

Ia menyebut, angka kematian ibu dan anak di Indonesia cukup tinggi. Langkah efektif untuk mengatasinya, memperbanyak bidan yang terlatih.

“Saya pikir bidan adalah jawabannya. Lebih banyak bidan, dekat dengan tempat tinggal wanita, terlatih dengan baik, didukung dengan baik, bidan di seluruh dunia adalah jawaban untuk mengurangi jumlah kematian wanita dan kematian bayi. Bekerja sama dengan rekan-rekan medis mereka, itulah jawabannya,” kata dia.

Berbanding terbalik dengan Australia yang angka kematian ibu dan anaknya termasuk terrendah sedunia.

“(Angka kematian ibu dan anak di Australia) sangat sangat rendah. Salah satu yang terendah di dunia. Ada negara-negara yang angka kematiannya lebih rendah dari kita, tetapi kita adalah salah satu yang terendah di dunia,” jelas dia.

Salah satu faktornya, karena Australia punya layanan kebidanan dan perawatan obstetri sangat baik.

“Kita juga bergerak menuju model yang lebih berorientasi pada kebidanan, yang berarti bidan dapat merawat wanita selama kehamilan. Mereka adalah orang-orang yang membantu persalinan bayi, dan mereka memberikan perawatan pascapersalinan,” terang dia.

Ia akan membagi ilmu ke para pengajar dan bidan di Indonesia soal kebidanan yang maju.

“Saya pikir bidan Indonesia melakukan pekerjaan yang luar biasa, dan mungkin saya dapat berbicara dengan mereka tentang bagaimana mereka dapat membawa lebih banyak model perawatan kebidanan yang berkelanjutan ke negara ini untuk membantu membuatnya lebih baik,” tutupnya.

Diketahui, Prof Hannah juga ilmuwan kebidanan yang menjabat sebagai Associate Dean Research and Higher Degree Research (HDR) pada School of Nursing and Midwifery, Western Sydney University.(lta/wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Sabtu, 24 Mei 2025
26o
Kurs