
Verry Firmansyah CEO Suara Surabaya Media memaparkan rencana digitalisasi ke depan di acara IdeaFest Sub, Jumat (1/8/2025).
Pertama, akan ada peluncuran aplikasi Suara Surabaya Mobile yang diperbarui dengan beragam fitur digital.
“Suara Surabaya punya aplikasi, itu sedang kami coba perbarui mudah-mudahan tahun ini bisa dilaunching karena di situ bisa dimaksimalkan data yang ada untuk kepentingan bisnis,” ungkapnya.
Kedua, akan ada pemanfaatan database yang sudah dimiliki dengan tetap menjaga kerahasiaan pendengar.
“Akan buat database baru untuk kepentingan bisnis. Itu akan real. Kami tidak akan ganggu data 900 ribu tadi, tapi akan bangun sesuatu yang baru entah member atau apa,” bebernya.
Ketiga, pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengolah data rekaman pendengar sejak 1993.
“Kami lagi cari partner yang bisa kerja sama. Dari 1993 belum kami apa-apakan,” tuturnya.
Rencana digitalisasi itu penting menurutnya untuk menjaga keberlanjutan Suara Surabaya Media yang punya kepercayaan tinggi dari para pendengar, agar tidak tertinggal kemajuan zaman.
“Suara Surabaya Media itu bisnis informasi. Tidak bicara hanya radio, karena semua akan selesai. Bagaimana dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat,” ujarnya.
Termasuk menjaga kepercayaan pendengar yang tetap memilih Suara Surabaya di tengah banyaknya media massa.
“Dulu media susah bikin, sekarang ada di mana-mana. Jadi tinggal di customer atau pendengar mau pilih mana. Semua media adalah saingan kami sekarang. Akhirnya kami enggak ada batasnya. Berkaitan dengan itu kenapa kami harus adaptasi,” tuturnya lagi.
Tapi skema pemanfaatan AI itu, masih digodok agar tidak menghilangkan keterikatan emosional dengan pendengar.
“Sehari yang telepon di SS ada 800-1.000 kami lagi coba fungsi AI akan seperti apa. Apa nanti database akan diubah secara teknologi,” bebernya.
Ia sangat terbuka terhadap segala kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Jangan takut ke SS dalam segala sesuatu transaksional, itu belakangan. Kami lihat apa yang bisa dikerjasamakan,” ucapnya.
Terakhir, ia menularkan cara kepemimpinan di Suara Surabaya yaitu mengedepankan kerja sama tim yang kuat.
“Apapun bisa dipelajari. Tapi ego masing-masing jalan sendiri, enggak bisa jalan. Jadi harus bangun kekuatan tim. Lalu kasih peran. Saya fasilitasi teman-teman yang punya potensi untuk sama-sama mengembangkan demi kemajuan bersama,” tandasnya. (lta/ris/iss)