Singgih Januratmoko Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI menilai Pemerintah sudah bergerak cepat dalam menangani bencana banjir bandang dan tanah longsor di berbagai wilayah Sumatra.
Menurut Singgih, Pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait mulai dari Kemensos, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, hingga Kementerian PUPR telah menunjukkan kerja keras, dedikasi, serta komitmen nyata untuk meringankan beban masyarakat.
Koordinasi cepat dan terpadu itu, lanjutnya, mencerminkan semangat gotong royong dan kesiapsiagaan nasional menghadapi bencana besar.
“Data di lapangan menunjukkan respons yang solid dan terukur, seperti yang dilakukan mitra Komisi VIII, yaitu Kemensos yang telah membentuk 30 dapur umum dan mampu mendistribusikan 80.000 makanan siap santap setiap harinya kepada pengungsi. Upaya ini tidak hanya memastikan kebutuhan dasar terpenuhi, tetapi juga memberikan kehangatan dan kepastian di tengah kondisi darurat,” ujarnya di Jakarta, Senin (8/12/2025) seperti dikutip Antara.
Dia juga menyebut, kecepatan respons itu patut diapresiasi. Terlebih banyak lokasi terdampak yang sulit dijangkau dan jumlah korban meninggal yang sudah sangat tinggi, menyentuh angka 921 orang.
Lebih lanjut, Singgih mengapresiasi langkah Kemensos menyiapkan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak, sebagai bukti komitmen Pemerintah tidak hanya pada fase tanggap darurat tetapi juga pemulihan.
“Kami juga sangat menghargai semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh lebih dari ratusan relawan Tagana yang turun langsung membantu proses evakuasi dan operasional dapur umum. Mereka adalah pahlawan di garis depan,” sebutnya.
Dia menambahkan, BNPB sebagai leading sector telah mengerahkan seluruh sumber daya secara terpadu. Kolaborasi yang solid antara Basarnas, TNI, Polri, dan pos logistik darurat dinilai mempercepat proses evakuasi serta pembukaan akses menuju lokasi terdampak.
“Sinergisitas seperti inilah yang menjadi kunci efektivitas penanganan bencana. Kerja keras semua pihak patut kita dukung dan terus kita tingkatkan,” tegasnya.
Legislator Partai Golkar itu juga mengajak masyarakat untuk tetap bergotong royong membantu korban di Sumatra.
“Marilah kita terus bersatu dan bergerak bersama. Kepada saudara-saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar, kami di DPR RI, khususnya Komisi VIII, akan terus melakukan pengawasan dan mendorong agar semua bantuan dan program pemulihan berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan. Kepada seluruh tenaga kemanusiaan, relawan, dan aparat di lapangan, jaga selalu keselamatan dan semangat Anda. Kita pasti bisa melewati ini dengan lebih kuat,” katanya.
Meski Pemerintah bergerak cepat, skala bencana tetap sangat besar. Berdasarkan data BNPB per, Minggu (7/12/2025), sebanyak 921 orang meninggal dunia, 392 orang hilang, dan 975.079 orang mengungsi di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
“Per hari ini, Bapak Presiden. Per hari ini meninggal dunia 921 orang,” ujar Letjen TNI Suharyanto Kepala BNPB dalam rapat terbatas bersama Prabowo Subianto Presiden, Minggu malam.
Rincian korban meninggal itu, yakni 329 orang di Sumatra Utara ditambah 82 dilaporkan masih hilang; kemudian Sumatra Barat 226 meninggal, 213 hilang; sertaAceh 366 meninggal, 97 hilang, dan 914.202 orang mengungsi.
“Aceh untuk yang terisolir, yang masih cukup berat ada dua kabupaten, Bener Meriah dan Aceh Tengah,” ujarnya. Suharyanto menegaskan bahwa data masih dapat berubah sampai seluruh proses evakuasi selesai. (ant/bil/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
