Selasa, 18 November 2025

Wamendag Sebut Nilai Ekspor Produk F&B Jatim Tembus 22 Miliar Dollar AS

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dyah Roro Esti Widya Putri Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI waktu melakukan kunjungan kerja ke Export Center, Surabaya. Foto: Wildan suarasurabaya.net

Dyah Roro Esti Widya Putri Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI menyebut, usaha sektor food and beverage (F&B) dari Jawa Timur mencatatkan nilai ekspor mencapai 22 miliar Dollar AS hingga September 2025.

Hal itu diungkapkan Wamendag RI waktu melakukan kunjungan kerja ke Export Center, Surabaya. Roro Esti mengatakan, usaha produk makanan UMKM tersebut banyak diminati oleh orang-orang di kawasan ASEAN hingga Arab Saudi.

“Jadi, keripik-keripik itu ternyata banyak diminati oleh pasar yang ada di Saudi Arabia, di Asia secara keseluruhan juga, baik di kawasan ASEAN maupun di luar dari itu juga,” katanya, Selasa (18/11/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Roro Esti menjelaskan, Export Center merupakan wadah yang difasilitasi oleh Kemendag untuk membantu produk dalam negeri supaya menembus pasar global.

Selain terdapat di Surabaya, Export Center Kemendag telah memfasilitasi di kota-kota lain seperti di Makassar, Batam, hingga Balikpapan.

“Kami berharap dengan adanya ekspor center ini kita bisa menggenjot ekspor ke luar negeri,” tuturnya.

Tingginya minat pasar global terhadap produk lokal mendorong Kemendag untuk berkomitmen memperluas hubungan dagang dengan sejumlah negara.

Dyah Roro menyebut, produk F&B yang banyak diminati pasar global salah satunya adalah keripik produksi para pelaku UMKM asal Jatim.

“Kami juga melakukan bisnis matching secara rutin setiap hari, bahkan dengan perwakilan kita di 33 negara dalam bentuk ITPC atau atase perdagangan. Harapannya, ini bisa meningkatkan ekspor,” ungkapnya.

Selain itu, Wamendag juga mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menghasilkan produk lokal berkualitas supaya menembus pasar global.

“Kami berharap UMKM-UMKM yang kita beri dukungan ini, yang sudah kami filter agar mereka termasuk pelaku usaha yang mampu untuk ekspornya itu bisa steady,” tandasnya.(wld/lta/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 18 November 2025
31o
Kurs