
Atip Latipulhayat Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI meninjau tahapan proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMAN 1, SMAN 2, dan SMKN 1 Surabaya, Jumat (20/6/2025).
Dalam peninjauan tersebut, Atip memantau langsung proses pendaftaran jalur afirmasi serta kesiapan sekolah dalam melayani para calon murid.
Selain itu Atip juga berpesan kepada sejumlah orang tua supaya jangan percaya dengan oknum-oknum yang menawarkan jalur instan untuk masuk ke dalam sekolah yang dituju.
“Jadi ini aturannya sudah sangat jelas. Tidak boleh menerima informasi ataupun tawaran-tawaran dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Atip waktu berada di SMAN 1 Surabaya.
Wamendikdasmen RI itu juga menegaskan apabila menemukan indikasi adanya pelanggaran murid titipan itu untuk segera melapor agar dilakukan penindakan.
“Dan kami menyampaikan bahwa kalau ada pelanggaran atau indikasi pelanggaran, tolong segera laporkan kepada kami. Di sini kami akan menindak pelanggar tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Gogot Suharwoto Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen) menjelaskan bahwa hingga saat ini SPMB telah berjalan di 230 daerah di Indonesia.
“Sudah ada sekitar 27 kabupaten/kota yang menyelesaikan proses dan memulai daftar ulang. Alhamdulillah semua berjalan lancar,” kata Gogot.
Gogot juga menjelaskan pelaksanaan teknis SPMB di berbagai jenjang pendidikan yang menerapkan sistem luring hingga daring.
“Untuk SMA, sekitar 30 persen dilakukan luring (offline), daring, dan sebagian blended. SMP lebih banyak daring, sementara SD dominan luring, sekitar 70 persen,” ujarnya.(wld/ris/faz)