Kamis, 18 Desember 2025

Wamenhan Pimpin Shipnaming dan Launching KRI Bala Putra Dewa 322 di Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
KRI Bala Putra Dewa 322 yang diluncurkan Kementerian Pertahanan di Surabaya, Kamis (18/12/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Marsekal TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto, Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI), memimpin prosesi shipnaming dan launching KRI Bala Putra Dewa 322 di Dermaga Semenanjung Barat Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Kamis (18/12/2025) malam.

Dalam sambutannya, Donny mengapresiasi capaian PT PAL Indonesia yang berhasil memenuhi seluruh persyaratan teknis sebelum peluncuran kapal, dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.

Ia menyebut kapal telah memenuhi standar kekedapan air serta kemampuan terapung dengan posisi tegak lurus.

“Tadi dilaporkan dari 55 mm, itu hanya 5 mm. Kapal ini dari panjangnya 140 m, errornya hanya 140,11 mm. Jadi dari 140 m itu hanya nambah 11 mm. Ini capaian yang luar biasa,” ungkap Donny.

Marsekal TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia memimpin shipnaming dan launching KRI Bala Putra Dewa 322 di Surabaya, Kamis (18/12/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Selain presisi teknis, KRI Bala Putra Dewa 322 juga mencatatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 38 persen. Angka ini disebut sebagai yang tertinggi dibandingkan kapal-kapal sebelumnya yang rata-rata masih berada di kisaran 25 persen.

“Kita (Kemenhan) pesan dua kapal, ini kapal pertama, yang kedua proses pembuatan (sekarang mencapai sekitar) 38 persen. Kita proses juga. Akan menyusul berikutnya. Spesifikasi sama mirip-mirip,” ujarnya.

Donny menegaskan Indonesia masih membutuhkan banyak kapal frigate untuk memperkuat pengamanan wilayah laut nasional. Ia juga optimistis industri pertahanan dalam negeri mampu menembus peringkat 50 besar dunia.

Sementara itu, Kaharuddin Djenod Direktur Utama PT PAL Indonesia menyampaikan bahwa KRI Bala Putra Dewa 322 menjadi kapal terbesar kedua yang pernah dibangun PT PAL setelah KRI Brawijaya.

“KRI Brawijaya berikuran 143 meter, (KRI Bala Putra Dewa) berukuran 140 meter. Tapi punya konfigurasi persenjataan yang lebih dari KRI Brawijaya,” jelas Kaharuddin.

Ia menegaskan kapal tersebut akan memperkuat TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pemerintah selalu menekankan ke kami PT PAL agar selalu membangun kemandirian bangsa dalam membangun alutsista,” ungkapnya.

Menurut Kaharuddin, proyek pembangunan KRI Bala Putra Dewa 322 juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan meningkatkan TKDN melalui kolaborasi antara BUMN dan industri swasta nasional.

“Selama ini kita tergantung dengan luar negeri, ini saatnya projek ini diset up TKDN belum mencapai 20 persen, alhamdulillah sekarang terus membangun produk-produk bersama BUMN dan swasta,” tandasnya. (lta/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 18 Desember 2025
26o
Kurs