Selasa, 2 September 2025

Wamenkomdigi Sebut Penangguhan Fitur TikTok LIVE Bukan Instruksi Pemerintah

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi: Logo TikTok terlihat terpampang di layar ponsel pintar di saku celana jins. Foto: SOPA Images/LightRocket

Nezar Patria Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) menegaskan, pemerintah tak pernah meminta TikTok untuk menghentikan fitur “LIVE”. Ia menyebut langkah itu dilakukan berdasarkan inisiatif TikTok sendiri.

“Perlu kami tegaskan di sini, bahwa kebijakan itu (ditangguhkannya fitur “LIVE”) bukan atas instruksi dari pemerintah, tapi secara sukarela dilakukan oleh TikTok,” kata Nezar dikutip dari Antara, Selasa (1/9/2025).

Nezar mengatakan, berdasarkan komunikasi dengan TikTok, dihentikannya fitur “LIVE” di Indonesia terjadi karena temuan platform terhadap konten-konten digital selama gelombang demonstrasi yang dinilai tidak sejalan dengan panduan komunitas atau community guidelines dari TikTok.

Hal ini juga sebenarnya sudah dijelaskan oleh TikTok secara transparan, meski begitu Nezar merasa perlu menegaskan bahwa Pemerintah tidak menginstruksikan langkah tersebut. Ia menilai langkah itu diambil platform untuk tetap menjaga ruang digital Indonesia tetap aman dan kondusif.

“Kita akan terus berkolaborasi gitu ya, untuk bisa mewujudkan ruang digital yang aman dan sehat buat semuanya,” katanya.

Berkaitan dengan temuan konten-konten digital yang ditemukan bersifat provokatif selama gelombang demonstrasi berlangsung dan tidak sejalan dengan regulasi yang berlaku, Nezar mengatakan pihaknya bakal mengevaluasi konten-konten tersebut.

Ia mengatakan Pemerintah berkomitmen menjaga semangat kebebasan berpendapat di ruang digital karena itu merupakan hak masyarakat, namun adanya konten-konten bernilai negatif itu memang perlu ditangani agar tidak menimbulkan masalah yang nantinya berdampak ke kehidupan nyata.

“Kita inginkan sekali lagi, ekspresi warga itu bisa disampaikan dengan baik di platform-platform media sosial, tapi juga kita harus memikirkan keselamatan warga atas beredarnya konten-konten yang provokatif, yang menganjurkan pembakaran, bahkan mengarahkan kepada pembunuhan dan lain-lain. Ini juga mesti harus jadi perhatian,” kata Nezar.

Sebelumnya, pada Sabtu (30/8/2025) malam, TikTok menonaktifkan fitur “LIVE” di Indonesia yang belakangan fitur ini banyak digunakan pengguna untuk menayangkan kondisi demo dan aksi massa dalam satu pekan terakhir.

Langkah ini diambil TikTok sebagai bagian dari pengamanan tambahan untuk memastikan platformnya tetap menjadi ruang digital yang aman bagi pengguna.

“Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia.Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” kata Juru Bicara TikTok dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Sabtu malam. (ant/ata/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 2 September 2025
28o
Kurs