Jumat, 18 Juli 2025

Wamentan Tegaskan Pemalsuan Pupuk Akan Diberantas Secara Menyeluruh

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sudaryono Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai penutupan Munas HKTI 2025 di Jakarta, Kamis (26/6/2025). Foto: Antara

Sudaryono Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) menegaskan pemalsuan pupuk harus diberantas melalui pengawasan ketat, serta penegakan hukum yang tegas dan menyeluruh.

“Memalsukan pupuk itu zalim. Sangat zalim! Karena ini bukan hanya menipu soal kandungan nutrisi, tetapi juga menghancurkan harapan dan kerja keras petani selama satu musim,” kata Wamentan di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Melansir Antara, Wamentan yang akrab disapa Mas Dar itu menyatakan, tindakan tersebut harus diberantas hingga ke akarnya karena berdampak serius terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

“Jahat terhadap orang susah itu kejahatan kemanusiaan. Di era Prabowo Presiden, hal seperti ini tidak akan dibiarkan,” lanjutnya.

Wamentan menekankan kerugian akibat pemalsuan pupuk sangat besar. Menurutnya, kerugian tersebut akan menjadi beban para petani, bahkan program prioritas Prabowo Presiden, yakni swasembada pangan.

“Jika ada ribuan atau bahkan jutaan petani yang menjadi korban, kerugiannya bisa mencapai triliunan rupiah dan mengancam ketahanan pangan kita,” tambahnya.

Wamentan Sudaryono yang juga merupakan anak seorang petani juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yang telah proaktif menindaklanjuti kasus-kasus pemalsuan pupuk.

“Terima kasih jajaran Polri sudah menindaklanjuti. Ini adalah langkah krusial untuk melindungi petani dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja dengan tenang tanpa kekhawatiran akan pupuk palsu,” bebernya.

Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus bersinergi dengan aparat penegak hukum dan seluruh pemangku kepentingan untuk memberantas praktik pemalsuan pupuk, demi terwujudnya pertanian yang maju, mandiri dan modern.

“Demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” kata Wamentan.

Sebelumnya Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) menyatakan, pihaknya menemukan lima jenis pupuk palsu yang beredar di pasaran dan menyebabkan potensi kerugian petani mencapai Rp3,2 triliun secara nasional.

Amran menyebutkan pupuk palsu tersebut sangat merugikan petani karena sebagian besar menggunakan dana pinjaman program Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga jika gagal panen, mereka bisa bangkrut akibat ulah pelaku kejahatan pupuk.

“Bayangkan kalau pupuk palsu, itu kerugian petani baru kita temukan lima pupuk palsu, (potensi kerugian petani) Rp3,2 triliun, tapi bukan Rp3,2 triliunnya, petani langsung bangkrut, ini pinjaman, pinjaman KUR,” kata Mentan di Makassar, Sabtu (12/7/2025).

Meskipun belum menjelaskan secara rinci lokasi dan jenis pupuk yang ditemukan, Mentan menegaskan akan menindak tegas pelaku pemalsuan sesuai aturan hukum yang berlaku dan tidak memberi toleransi.

Ia menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang tega menipu petani dengan menjual pupuk palsu, menyebut tindakan itu tidak etis dan harus segera dibersihkan dari sektor pertanian Indonesia. (ant/dis/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 18 Juli 2025
25o
Kurs