
Warga Surabaya inisial KG (24 tahun) diduga menjadi korban tabrak lari di Jalan A. Yani dari arah Surabaya dekat Bundaran Waru. Saat ini korban mengalami luka memar di sekujur tubuh serta pendarahan otak.
Irene saudara korban menjelaskan, peristiwa yang menimpa adiknya itu terjadi pada Rabu (11/6/2025) dini hari sekitar pukul 00.14 WIB.
“Iya betul (terjadi tabrak lari), jadi saya dapat telfon sekitar setengah 2 malam. Minta tolong bisa ke Rumah Sakit Ubaya, ternyata adik sepupu saya ini kecelakaan di daerah A.Yani,” kata Irene dikonfirmasi suarasurabaya.net, Senin (16/6/2025).
“Saya cepat-cepat ke sana, di sana (RS. Ubaya) ada pak polisi bilangnya ini kemungkinan tabrak lari. Lihat keadaan adik saya kayak sadar enggak sadar,” sambungnya.
Irene menyebut saat ini kondisi adiknya masih berada di ruang ICU RS Ubaya. Korban harus menjalani operasi besar buka tempurung akibat luka yang dialami.
Akibat kecelakaan itu korban mengalami pendarahan di otak bagian kanan dan kiri, serta kepala bagian depan juga mengalami pendarahan.
“Ada pendarahan di otak kanan, otak kiri, sama depan ada pendarahan tapi sedikit. Jadi harus cepet-cepet dilakukan operasi waktu itu, jadi persetujuan dan lain-lain jam 8 pagi dilakukan operasi di hari yang sama,” ujarnya.
Selain luka pendarahan, korban juga mendapat luka lebam di kedua matanya. Serta di sekujur tubuh. Irene menyebut, ada sekitar 50 titik luka lebam yang dialami adiknya.
“Dokternya bilang ada 50 titik lebam di seluruh tubuh,” jelasnya.
Setelah menjalani serangkaian perawatan korban sudah mulai siuman pada Kamis (12/6/2025) kemarin. Namun Irene menyebut adiknya masih perlu tambahan bius karena kerap memberontak yang dikhawatirkan mengganggu proses pemulihan kesehatannya.
“Ini di ICU sudah mulai sadar, kemarin tanggal 12 sudah mulai sadar sudah tapi sempat ditambahkan bius tambahan karena memberontak cukup membahayakan akhirnya ditambah bius. Hari ini sudah siuman,” tuturnya.
Irene mengatakan pihak keluarga sudah membuat laporan ke polisi atas peristiwa ini pada hari yang sama. Ia berharap supaya polisi segera memproses kasus ini dan menangkap pelaku.
“Laporan di hari yang sama sekitar siang hari sekitar jam 10 atau 11 an,” ujarnya.
Di sisi lain, Yohanes pendengar Radio Suara Surabaya mengutarakan kejadian dugaan tabrak lari itu melibatkan mobil Innova Reborn warna putih yang tiba-tiba banting setir ke kiri dan mobilnya goyang ke kanan hingga menghantam korban.
Yohanes menyebut mobil Innova Reborn Putih itu dikejar oleh dua orang dari arah Surabaya sebelum banting setir ke kanan. Ia melihat mobil itu kemudian masuk ke tol setelah kejadian tersebut.
“Pas di pertigaan keluar Siwalankerto saya ambil kanan, ada mobil Innova Reborn Putih dari belakang ngedim berulang kali. Hampir 100 meter di depan saya dibuntuti dua motor sambil bleyer-bleyer,” jelasnya.
“Karena terhalang fortuner, tiba-tiba dia banting kiri goyang ke kanan langsung menghantam yang di kanan. Sesudah itu masuk ke tol, Fortuner sempet berhenti mau membantu,” tambahnya.
Kepada suarasurabaya.net, AKBP Herdiawan Afrianto Kasat Lantas Polrestabes Surabaya mengatakan masih menggali informasi dan mencari saksi-saksi untuk penyelidikan kasus dugaan tabrak lari tersebut.
“Kami masih menggali, mencari saksi sama cek terus CCTV karena tidak ada di sekitaran TKP, setelah TKP baru ada. Kami masih menggali untuk menemukan kendaraan (yang diduga menabrak) secara spesifik,” ungkapnya. (wld/saf/ipg)