
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang laut hingga enam meter di Bali pada 5-8 Agustus 2025.
“Penyebabnya karena ada aktivitas monsun yaitu saat ini perbedaan tekanan udara antara benua Australia dan Asia,” kata Wayan Musteana Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III dilansir dari Antara pada Senin (4/7/2025).
Berdasarkan analisis BBMKG Denpasar, periode itu biasanya dikenal dengan musim angin timuran sehingga angin timuran cenderung kuat dan kering sehingga dapat menyebabkan gelombang tinggi dan angin kencang di sekitar perairan Bali.
Menurut hasil analisa BBMKG Denpasar, pola angin di wilayah perairan utara Bali bergerak dari arah tenggara-selatan dengan kecepatan hingga 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam.
Sedangkan perairan selatan Bali diperkirakan angin bergerak dari arah timur-tenggara dengan kecepatan hingga 25 knot.
Ketinggian gelombang laut hingga enam meter diperkirakan terjadi di Selat Badung, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali.
Sementara itu, di Selat Lombok bagian utara diperkirakan ketinggian gelombang laut hingga empat meter dan di perairan utara Bali diperkirakan mencapai 2,5 meter.
Pihaknya menjelaskan kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Ada pun pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. (ant/dis/saf/ipg)