
Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan” digelar pada Rabu (4/6/2025) di Hall Suara Surabaya. Acara yang diselenggarakan oleh Suara Surabaya Media bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya ini bertujuan merumuskan langkah konkret untuk menekan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kian meresahkan.
Hendra Hutagalung, Penyiar Program Wawasan Suara Surabaya, membuka forum dengan memaparkan data laporan curanmor dari pendengar selama periode Maret-Mei 2025. Tercatat 529 sepeda motor raib di wilayah Surabaya Raya–Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Hadir dalam forum diskusi ini para pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Polrestabes Surabaya, Polda Jawa Timur, Polres Bangkalan, Koordinator RT/RW di Kota Surabaya, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, para korban, pemilik dan pengelola hunian, hingga pelaku bisnis otomotif, untuk mendiskusikan tren curanmor dan merumuskan strategi keamanan kota.
Melalui diskusi yang disampaikan para panelis, diketahui bahwa pencurian kendaraan bermotor (curanmor) menjadi permasalahan lintas wilayah yang melibatkan jalur distribusi antara Surabaya dan Madura, khususnya Bangkalan dan Sampang.
Akar masalah utama terletak pada faktor ekonomi, di mana pelaku, yang mayoritas merupakan pemula bukan spesialis, serta pembeli motor tanpa surat (bodong) terdorong oleh keterbatasan finansial dan akses. Pelaku memanfaatkan kelengahan warga dan lemahnya sistem pengamanan lingkungan, seperti minimnya portal atau CCTV, untuk melancarkan aksinya.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga kendaraan dan menolak pembelian motor bodong menjadi kunci penting dalam memutus rantai kejahatan ini.
Untuk menangani curanmor, pendekatan kolaboratif lintas sektor telah digalakkan, melibatkan kepolisian, pemerintah daerah, masyarakat, serta organisasi lokal seperti Karang Taruna dan LPMK.
Langkah preventif dan represif mencakup razia motor bodong di Bangkalan, peningkatan patroli dan pengamanan di Surabaya, serta pemasangan portal satu pintu dan CCTV di perkampungan.
Pemerintah Kota Surabaya juga berencana membentuk Kampung Pancasila untuk memperkuat keamanan dan kesadaran masyarakat.
Solusi jangka panjang difokuskan pada pemberdayaan ekonomi di wilayah asal pelaku dan penerima motor curian, seperti pengembangan kawasan kaki Suramadu dan pelatihan keterampilan bagi pemuda, guna mengurangi motif ekonomi di balik kejahatan ini.
Korban Curanmor di Surabaya Ungkap Modus Pelaku
Tiga korban pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya berbagi pengalaman mereka dalam Forum Group Discussion (FGD) Wawasan Series Suara Surabaya, Rabu (4/6/2025). Mereka mengungkapkan modus operandi pelaku yaitu melakukan aksinya pada dini hari, menyasar lingkungan kos dengan pengamanan minim, bahkan mencuri di tempat ibadah.
Verawati, pemilik rumah kos di Dukuh Kupang Timur, Surabaya, kehilangan dua sepeda motor Honda Beat milik penghuni kosnya pada pukul 04.00 pagi. Ia langsung melaporkan kejadian ke Suara Surabaya, yang kemudian menyarankannya untuk melapor ke polisi. Dua minggu kemudian, pelaku yang sama ditangkap di Sukolilo, tetapi barang bukti motor tidak ditemukan meskipun pelat nomor ditemukan.
Nur Mahmuda, penghuni kos di Dinoyo, Surabaya, kehilangan motornya sebulan setelah tinggal di kos tersebut. Motor raib dalam keadaan kunci stir dan pagar terkunci, dengan CCTV di lokasi yang tidak berfungsi. Nur melaporkan kejadian ke Polsek Tegalsari, namun proses tindak lanjut terhambat karena petugas piket sedang libur, dan hingga kini motornya belum ditemukan.
Ubaidillah, warga Bulak Jaya, Surabaya, kehilangan motor saat diparkir di masjid kawasan Bulak Sari saat salat Jumat. Pelaku terekam ikut salat di luar masjid, lalu dengan cepat mencuri motor yang telah dikunci setir. Ubaidillah melapor ke Polsek Semampir, namun hingga saat ini belum ada kabar mengenai keberadaan motornya.
Penegakan Hukum dan Pola Aksi Pelaku
Kombes Pol Luthfie Sulistiawan Kapolrestabes Surabaya menyatakan bahwa Tim Reskrim menangkap rata-rata 10 pelaku curanmor per pekan. Hingga awal Juni 2025, Polrestabes telah mengungkap 251 kasus dengan 226 tersangka. Meski demikian, ia mengakui bahwa penegakan hukum saja tidak cukup karena kasus curanmor masih terus terjadi, sebagian besar didorong oleh motif ekonomi. Untuk itu, Polrestabes menggelar Patroli 97 Jogoboyo setiap malam dan berkoordinasi dengan Pemkot untuk pemasangan portal dan CCTV.
AKBP Arbaridi Jumhur Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, mengungkapkan bahwa pelaku curanmor beroperasi dalam jaringan, individu, maupun secara dadakan. Ia mencontohkan kasus di Sidoarjo, di mana pelaku spontan mencuri motor karena melihat kunci tertinggal di apotek. Jumhur mengimbau masyarakat untuk menggunakan kunci ganda dan memilih lokasi parkir yang aman serta terpantau CCTV.
Tantangan di Bangkalan dan Upaya Penanganan
Berdasarkan catatan kepolisian sepanjang 2025, sebanyak 80,4 persen motor hasil curian mengarah atau dilarikan ke Pulau Madura.
Fauzan Ja’far Wakil Bupati Bangkalan menyayangkan maraknya pelarian kendaraan curian ke wilayahnya. Ia menyebut faktor ekonomi sebagai pemicu utama, ditambah kebiasaan warga membeli motor tanpa surat (bodong) karena keterbatasan finansial dan jarak tempuh yang jauh ke sawah atau sekolah.
“Kami akan memperluas lapangan pekerjaan dan menggencarkan sosialisasi agar warga malu membeli motor bodong,” ujarnya.
AKBP Hendro Sukmono, Kapolres Bangkalan, melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan razia sejak April-Mei 2025, berhasil mengamankan 40 motor tanpa surat, termasuk satu unit hasil curian dari Polsek Sukolilo, Surabaya. Sepanjang 2025, Polres Bangkalan juga mengungkap 30 TKP curanmor dengan 27 tersangka pelaku dan 6 penadah. Razia ini turut meningkatkan kesadaran warga untuk membayar pajak kendaraan.
Upaya Preventif Pemerintah Kota Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya akan menggencarkan pemasangan portal dan CCTV di perkampungan sebagai langkah preventif.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menegaskan komitmen Pemkot untuk mengalokasikan anggaran guna memasang portal di seluruh kampung, dengan target penyelesaian pada awal Juli atau paling lambat Agustus 2025.
Ia juga mendorong swadaya masyarakat untuk membiayai penjaga portal, dengan memanfaatkan iuran kampung atau insentif RT/RW dan LPMK. “Keamanan kota adalah tanggung jawab bersama. Polisi RW akan menjadi komando, didukung Satpol PP dan LPMK,” tegasnya.
Sementara, Sutowo Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tambaksari, menyampaikan bahwa program pemasangan CCTV mulai dijalankan.
“Pemasangan CCTV di gapura dan perkampungan sudah berjalan, begitu pula dengan portal,” ujarnya. Namun, ia menyoroti kecerdikan pelaku yang memanfaatkan celah, seperti beraksi pada siang hari saat portal dibuka. Oleh karena itu, CCTV di dalam perkampungan menjadi elemen penting untuk pengawasan.
Sutowo juga menduga bahwa aksi curanmor di perkampungan sering melibatkan informasi dari oknum lokal yang memahami situasi wilayah. “Rata-rata pelaku bukan dari kampung sendiri, tetapi informasi berasal dari oknum di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Zaini Achmad Kepala Satpol PP Kota Surabaya, menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pemasangan portal, meskipun masih menghadapi pro-kontra di kalangan masyarakat. Satpol PP juga telah memetakan wilayah rawan curanmor, seperti tempat kos, warung, dan parkiran sekolah, serta mengusulkan penjagaan di kantong-kantong parkir untuk meningkatkan keamanan.
Peran Komunitas dan Produsen
Febryan Kiswanto Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, menegaskan komitmen pemuda untuk menghidupkan kembali ronda kampung dan mengedukasi warga tentang pencegahan curanmor. “Kami akan membuat kampanye kreatif dan rutin menggelar cangkruk untuk menjaga kampung,” ujarnya, sejalan dengan ajakan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya untuk mengembalikan budaya gotong-royong Arek Surabaya.
Sementara itu, Ilham Wahyudi General Manager Aftersales PT Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha Motor Jawa Timur), mengimbau pengendara untuk memanfaatkan fitur key shutter untuk menutup lubang kunci, yang dapat memperlambat aksi curanmor. Ia juga merekomendasikan penggunaan motor berteknologi keyless, yang membutuhkan remote dalam jarak 80 cm untuk menghidupkan mesin, sehingga meningkatkan keamanan.
Tentang Wawasan Series Suara Surabaya
Wawasan Series merupakan Focus Group Discussion (FGD) lanjutan dari Wawasan Suara Surabaya yang diperdengarkan setiap hari Senin-Kamis pukul 07.00 WIB. Program Wawasan mengupas segala bentuk hal yang sedang ramai jadi pembahasan di masyarakat, mulai dari kebijakan pemerintah, politik, hingga dinamika yang terjadi di masyarakat.
Sama seperti program on airnya, Wawasan Series juga mengajak seluruh elemen untuk duduk bersama mengutarakan pemikiran dan sama-sama memberikan solusi dari topik serta permasalahan yang jadi pembahasan.
Wawasan Series telah terselenggara dua kali. Pertama yaitu “Wawasan Series: Berantas Gangguan Keamanan dan Ketertiban Umum” pada 27 Juni 2024 yang membahas gangguan keamanan dan ketertiban umum. Kedua adalah “Wawasan Series: Merdeka dari TBC” pada 29 Agustus 2024 yang mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam memerangi tuberkulosis (TBC).
Wawasan Series yang ketiga digelar Rabu 4 Juni 2025 dengan mengangkat topik “Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan”. Suara Surabaya mengangkat karena kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) semakin meresahkan warga Surabaya dan sekitarnya. Tidak hanya mengganggu individu, fenomena ini telah menciptakan keresahan kolektif karena marak terjadi di ruang publik seperti depan rumah, area parkir, hingga kawasan sibuk.(iss/ipg)