H SUSANTO yang akrab disapa Haji SANTO tokoh olahraga nasional ini telah meninggal dunia, Senin (25/06) sekitar 15.30 di RS Telogorejo Semarang, sesudah sempat dirawat sejak 20 Juni karena sakit jantung.
“Setelah pertandingan Persija Jakarta melawan PSIS Semarang beliau masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya kambuh, dan dirawat sampai meninggal sore hari ini tadi,” kata HEROE POERNOMOHADI Sekretaris Umum KONI Surabaya yang bersiap-siap akan pergi ke rumah duka malam ini.
HEROE pada surasurabaya.net, Senin mengatakan, jenazah selanjutnya akan disemayamkan di rumah duka di Parang Liris Raya No.14 Lawiran Purwosari, Solo, dan rencananya akan dimakamkan Selasa (26/06) besok siang.
“Kami bersama rombongan akan berangkat ke rumah duka bersama 50-an orang gabungan pejabat Pemkot, KONI Surabaya, bersama masyarakat pecinta olahraga di Surabaya,” ujarnya.
Kata HEROE, Haji SANTO sampai akhir hayatnya ini sedang memangku jabatan Ketua Umum Pengda Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Jatim, Ketua Bidang Organisasi PSSI Jatim, dan Manajer Tim Persija Jakarta. Almarhum meninggal dunia dalam usia 62 tahun.
“Almarhum Haji SANTO dalam bidang olahraga adalah salah satu tokoh sukses menempatkan orang-orang yang kredibel di bidang olahraga selama 2 periode formatur pembentukan KONI Surabaya dimasa pimpinan ALISJAHBANA dan SALEH MUKADAR. Di bidang tokoh ia disegani karena mampu menyelesaikan masalah pelik seperti masalah Perpani Surabaya dengan Bojonegoro,” tuturnya.
Sedangkan di bidang sepakbola, ia tokoh kontroversial sepanjang masa. “Kepribadiannya sendiri unik, sehingga bisa diterima di semua lapisan masyarakat dan bisa berteman dengan pejabat, juga bisa dengan tukang becak. Haji SANTO semasa hidupnya juga senang memperjuangkan temannya tapi ia sendiri tidak ingin menonjolkan diri,” kenangnya.
Penghargaan terakhir yang diterima Haji SANTO adalah sebagai Pembina Olahraga Terbaik 2006 yang penghargaannya diberikan oleh SIWO PWI Jatim pada 2007 ini.
Sementara itu WASTOMI Ketua Yayasan Suporter Surabaya pada suarasurabaya.net mengungkapkan, ia kenal Haji SANTO kiprahnya di Jatim sekitar tahun 92-an.
“Saat itu beliau sebagai Manajer Mitra Surabaya, Manajer Ashabab Surabaya, Manajer Persebaya hingga terakhir Manajer Tim Persija Jakarta. Haji SANTO dikenal dekat dengan suporternya, atletnya, pengurusnya, hubungannya seperti konco (kawan-Red). Bagi saya sangat kehilangan sekali dengan meninggalnya Haji SANTO ini. Beliau biasanya sering kontak, tapi akhir-akhir beliaunya mungkin sibuk, jadi jarang kontak, mungkin juga karena sakit, sampai saya dengar kabar meninggal tadi sore itu,” ungkap WASTOMI pecinta sepakbola ini.(ipg/ipg)