Pembibitan cabang olahraga Squash Jawa Timur, masih sulit diwujudkan. Hal ini disebabkan kurangnya sarana. Sementara sarana swasta yang ada melarang anak-anak bergabung dalam klub.
Demikian di tegaskan JERY JURAIMY Ketua Harian Pengurus Propinsi Olahraga Squash Jawa Timur. Menurutnya, proses sulitnya pembibitan tidak hanya terjadi pada tim putri tapi juga tim putra.
JERY mengakui terputusnya tali regenerasi, karena Jatim belum punya sarana untuk latihan Squash yang bisa dipakai tanpa batasan umur. Selama ini, kata JERY klub-klub fitnes ataupun hotel yang punya fasilitas Squash, punya aturan melarang anak dibawah umur masuk ke club.{clip*1}
JERY menambahkan tentang tidak adanya fasilitas yang memadai untuk pembibitan Squash Jatim, sampai sekarang masih terus diupayakan.
Malah sebagai Ketua Harian Squash Jatim, sudah beberapa kali ia mengusulkan untuk memanfaatkan beberapa tempat di Surabaya, tapi belum membuahkan hasil.
Saat ini pengurus juga akan kembali mengupayakan pemanfaatan tempat di sekitar gedung latihan karate dan judo di Kertajaya. Diharapkan dengan kendala pembibitan yang di hadapi cabang Squash, bisa segera selesai.{clip*2}
Di Surabaya sendiri, telah ada 6 klub yang menyediakan fasilitas olahraga Squash. Diantaranya Atlas, Novotel, Hyatt, Citra Land Pakuwon, dan Nirwana Eksekutif.
Upaya untuk minta ijin atau rekomendasi agar usia anak-anak bisa masuk Fitnes Center, juga belum membuahkan kesepakatan. Karena kehadiran anak-anak, dianggap bisa menggangu operasional mereka.(yyn)