Persebaya Menyerah di Tangan Deltras

Bermain di kandang sendiri, Kamis (22/02), Persebaya dipermalukan tetangganya Deltras Sidoarjo 1-0 . Setelah unggul 1 gol di babak pertama lewat tendangan SASA BRENESAC pada menit ke-5, Persebaya mencoba bangkit pada babak kedua. Namun upaya tersebut selalu digagalkan Deltras.

Sebaliknya, Deltras selalu menekan kembali lewat serangan balik yang membuat pemain belakang Persebaya kerepotan.

JAYA HARTONO Pelatih Deltras Sidoarjo dalam konferensi pers setelah pertandingan mengatakan kunci kemenangan timnya kali ini adalah membaca dengan baik karakter permainan Persebaya dan mengantisipasi strategi yang diterapkan IBNU GRAHAN pelatih Persebaya.

Selain itu, pihaknya juga diuntungkan dengan bermain tanpa penonton. “Penonton Persebaya dikenal fanatik. Kehadirannya mampu membangkitkan motivasi dan semangat Persebaya. Untunglah kami bisa memanfaatkan ketidakhadiran penonton Persebaya kali ini,” paparnya.

Dimainkannya sejumlah pemain Persebaya yang sudah uzur seperti BEJO SUGIANTORO, ANANG MA’RUF, dan MURSYID EFFENDY, kata IBNU GRAHAN, juga menguntungkan timnya. “Mereka sudah tidak bertenaga lagi seperti beberapa tahun lalu,” ujarnya.

Dari sisi Deltras, JAYA menilai timnya termotivasi untuk menorehkan prestise di kandang Persebaya. Kekalahan melawan Persegi Gianyar dalam laga sebelumnya di Bali juga melecut ANDRI BUDIANTO dkk untuk tampil bagus.

Tidak hadirnya pemain sayap MAT HALIL dan inspirator USTON NAWAWI juga diakui JAYA membuat permainan timnya berkembang. “Persebaya kehilangan daya gedornya ketika sayap-sayapnya hilang,” imbuhnya.