Rabu, 8 Mei 2024

Shin Sebut Kelemahan Timnas Indonesia pada Posisi Striker

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Pesepak bola Timnas Indonesia Ezra Walian (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Singapura Irfan Fandi (kanan) dalam pertandingan Semi Final Leg 2 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021). Indonesia melaju ke babak final usai melibas Singapura 4-2 (5-3). Foto: Antara

Shin Tae-yong pelatih tim nasional Indonesia menyebut bahwa “lubang besar” di skuadnya saat ini ada di sektor penyerang (striker).

“Itu menjadi posisi yang paling lemah di skuad ini,” ujar Shin dalam konferensi pers sesudah pertandingan leg kedua final Piala AFF 2020 kontra Thailand, diikuti di Jakarta, Sabtu (1/1/2022) malam.

Juru taktik asal Korea Selatan itu, Indonesia sulit memiliki penyerang andal lantaran klub-klub di Liga 1 Indonesia nyaris selalu mempercayakan posisi “striker” kepada pemain asing.

Hal tersebut, kata Shin, menjadi penghambat berkembangnya kemampuan dan potensi penyerang-penyerang lokal.

“Klub-klub banyak memakai orang asing sebagai ‘striker’ dan itu membuat penyerang Indonesia sulit berkembang,” tutur pelatih timnas Korsel di Piala Dunia 2018 itu seperti yang dilansir Antara.

Situasi tersebut berpengaruh pula ke Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura.

Meski Indonesia berhasil menjadi tim peringkat kedua (runner up), kontribusi penyerang dari sisi gol bisa dikatakan sangat kurang.

Dari empat “striker” yang dibawa Shin ke Piala AFF 2020, yaitu Dedik Setiawan, Ezra Walian, Kushedya Yudo dan Hanis Sagara, hanya Ezra yang bisa membuat gol di turnamen yaitu dua gol.

Kontribusi dua gol dari penyerang bisa dikatakan kecil mengingat Indonesia menjadi tim tersubur di Piala AFF 2020 dengan membuat total 20 gol sepanjang turnamen.

Pemain sayap Irfan Jaya menjadi penyumbang gol terbanyak Indonesia di Piala AFF 2020 dengan tiga gol, disusul masing-masing dua gol dari Ezra Walian (penyerang), Evan Dimas (gelandang), Egy Maulana (gelandang/sayap), Pratama Arhan (bek kiri), Rachmat Irianto (gelandang bertahan) dan Witan Sulaeman (sayap).

Sisanya masing-masing satu gol dari Asnawi Mangkualam (bek kanan), Elkan Baggott (bek tengah), Ramai Rumakiek (gelandang), Ricky Kambuaya (gelandang serang) dan bunuh diri bek Singapura Shawal Anuar.(ant/tin)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
29o
Kurs