SMA St. Louis 1 Surabaya (Sinlui) kembali meraih double winner—juara basket putra dan putri—setelah penantian panjang selama sepuluh tahun di DBL East Java 2025. Terakhir kali mereka mencatat prestasi serupa terjadi pada 2015.
Final DBL East Java tahun ini mempertemukan empat tim yang datang dengan semangat revans. Di sektor putra, Sinlui berhadapan dengan SMA Surabaya Cambridge School (SCS), sementara di sektor putri, Sinlui kembali bertemu dengan rival lamanya, SMA Gloria 1 Surabaya.
Keempat tim tersebut sebelumnya juga bertemu di final DBL East Java–North (seri Surabaya).
Seperti diketahui, DBL East Java terdiri atas empat wilayah: Surabaya, Malang, Madiun, dan Jember. Masing-masing wilayah melahirkan juara yang kemudian bertanding di babak Championship untuk memperebutkan gelar utama.
Pertandingan final sektor putri berlangsung ketat dan penuh gengsi. Kedua tim tampil maksimal di hadapan ribuan suporter, guru, dan orang tua. Suporter Sinlui bahkan tampil unik dengan kepala plontos sebagai bentuk dukungan total untuk tim kesayangan.
Baik Sinlui maupun Gloria 1 sama-sama mengincar gelar keenam di ajang DBL East Java. Bedanya, Gloria 1 menorehkan lima gelar secara beruntun, sementara Sinlui meraih lima gelar dalam periode terpisah—terakhir kali pada 2016.
Dalam laga sengit tersebut, tim putri Sinlui berhasil menang dengan skor 49–42 atas Gloria 1. Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri dominasi Gloria 1, tetapi juga menempatkan Sinlui sebagai sekolah dengan koleksi gelar basket putri terbanyak di DBL East Java.
Di sektor putra, laga tak kalah panas. SCS datang dengan semangat membalas kekalahan di final seri Surabaya. Namun, dominasi Sinlui sudah terlihat sejak awal pertandingan. Sinlui menutup pertandingan dengan kemenangan telak 61–34.
Kemenangan ini memastikan Sinlui menyapu bersih gelar juara putra dan putri sekaligus meraih “kawin gelar” untuk kedua kalinya dalam sejarah DBL East Java. (saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
