Rabu, 27 Agustus 2025

Dekan FIKK Unesa Dorong Surabaya Miliki Kompleks Olahraga Terintegrasi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya menjadi salah satu venue sepakbola dengan standar internasional di Indonesia. Foto: PLN

Surabaya dan sekitarnya kembali dipercaya menjadi tuan rumah sejumlah ajang olahraga internasional. Dalam waktu yang berdekatan, wilayah Surabaya Raya menyelenggarakan tiga event berskala global, yakni FIVB Volleyball Women’s U21 World Championship 2025, FIFA Matchday Timnas Indonesia, dan Kualifikasi Piala AFC U-23.

Gelaran 2025 FIVB Volleyball Women’s U21 World Championship telah tuntas digelar di Surabaya pada 7–17 Agustus lalu.

Selanjutnya, Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi serangkaian pertandingan FIFA Matchday pada 5-8 September mendatang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.

Sedangkan Timnas Indonesia U-23 akan berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada 3-9 September mendatang di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Irmantara Subagio Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menilai Surabaya Raya memang layak menjadi tuan rumah ajang internasional.

Namun, menurutnya, sudah saatnya pemerintah daerah memikirkan pembangunan kompleks olahraga yang terintegrasi.

“Memang secara teknis, Surabaya sudah memiliki beberapa gedung dan fasilitas olahraga yang memadai. Tapi ke depan, perlu dipikirkan adanya satu kawasan atau kompleks olahraga yang terintegrasi,” ujar Ibag, sapaan akrabnya.

Ia mencontohkan, saat FIVB Volleyball Women’s U21 World Championship 2025, pertandingan tersebar di tiga lokasi berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun fasilitas ada, penyebaran lokasi pertandingan belum terpusat sehingga kurang efisien untuk event berskala besar.

Dengan kondisi lalu lintas Surabaya yang relatif lancar dan jarak antar wilayah yang tidak terlalu jauh, Ibag meyakini pembangunan kompleks olahraga terintegrasi sangat mungkin dilakukan dan akan memberikan banyak keuntungan.

“Apalagi jika bicara Surabaya Raya, termasuk Sidoarjo dan Gresik, jaraknya cukup dekat. Tapi idealnya memang harus ada satu kawasan khusus olahraga yang bisa dipakai untuk berbagai jenis pertandingan, baik indoor maupun outdoor,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti minimnya arena untuk olahraga luar ruangan di Surabaya. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama jika kota ini ingin menjadi tuan rumah ajang multi-event seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2027 mendatang.

“Nah ini tantangan besar bagi Kota Surabaya nanti kalau jadi tuan rumah Porprov, bisa ada arena yang terintegrasi untuk ajang seperti multievent,” terangnya. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 27 Agustus 2025
31o
Kurs