Joao Pedro Antar Chelsea ke Final Piala Dunia Antarklub Usai Kalahkan Fluminense

Joao Pedro langsung membuktikan nilai transfernya yang mencapai 55 juta pound, dengan mencetak brace ketika menghadapi Fluminense, Rabu (9/7/2025). Dwigol Joao Pedro membawa Chelsea melaju ke final Piala Dunia Antarklub usai menang 2-0.

Striker 23 tahun itu baru enam hari bergabung ke Stamford Bridge dari Brighton. Joao Pedro langsung dipercaya menjadi starter oleh Enzo Maresca, manajer Chelsea. Ia menggantikan peran Liam Delap yang absen karena sanksi larangan bermain.

Dua gol Joao Pedro menjadi pembeda dalam pertandingan, sekaligus memastikan Chelsea akan menghadapi Real Madrid atau Paris Saint-Germain (PSG) di partai puncak yang digelar pada akhir pekan ini.

Dilansir dari ESPN, Kemenangan ini juga membuat Chelsea mengamankan hadiah uang sebesar 25 juta pound. Dengan kontribusi langsung Joao Pedro, biaya transfernya kini dinilai semakin sepadan.

Bagi Fluminense, kekalahan ini mengakhiri kiprah wakil Amerika Selatan di turnamen tersebut. Meski tersingkir, klub asal Rio de Janeiro itu tetap mencatatkan diri sebagai tim Brasil tersukses sepanjang sejarah Piala Dunia Antarklub.

Fluminense sempat mencoba bertahan rapat, apalagi tanpa kehadiran Matheus Martinelli, salah satu pemain terbaik mereka di turnamen ini. Strategi mereka sempat menyulitkan Chelsea, terutama saat Joao Pedro yang harus menghadapi tiga bek tengah sekaligus.

Kreativitas permainan di lini tengah Chelsea lebih banyak bergantung pada Moisés Caicedo dan sesekali pada fullback yang naik membantu serangan.

Namun, situasi berubah saat Joao Pedro melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-18 yang membawa Chelsea unggul. Gol ini memaksa Fluminense bermain lebih terbuka, memberikan ruang bagi The Blues untuk mengendalikan permainan.

Di tengah cuaca panas dan lembap yang memperlambat tempo pertandingan, Chelsea tetap solid. Beberapa kali Cole Palmer turun lebih dalam untuk membantu Caicedo dalam penguasaan bola.

Sementara Enzo Fernández mendorong serangan dari lini kedua. Meski peran Palmer sejatinya lebih efektif di area sepertiga akhir lapangan, fleksibilitas ini menjadi solusi sementara sampai Maresca menemukan komposisi ideal timnya. (saf/ipg)