
Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur (KONI Jatim) optimistis Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025 di Malang Raya akan menjadi panggung lahirnya atlet-atlet berprestasi hingga tingkat dunia.
Muhammad Nabil Ketua KONI Jatim mengatakan optimisme itu didasarkan pada sejumlah indikator penting, seperti peningkatan jumlah peserta dan munculnya atlet-atlet muda potensial.
“Saya sempat menanyakan usia salah satu atlet, dan ternyata baru 12 tahun. Ini jelas bibit prestasi yang harus dibina secara berkelanjutan,” ujar Nabil dalam keterangannya yang diterima, Jumat (4/7/2025).
Nabil juga mengungkapkan bahwa sejumlah cabang olahraga (cabor) mencatat pemecahan rekor baru. Salah satu yang paling menonjol adalah cabor selam, dengan 20 dari 26 nomor pertandingan berhasil memecahkan rekor Porprov.
“Ketika ada pemecahan rekor, berarti ada hasil pembinaan yang lebih baik di daerah,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pemerataan perolehan medali di berbagai daerah sebagai bukti keberhasilan peningkatan jumlah cabor, disiplin pertandingan, dan pembinaan yang merata.
KONI Jatim telah membentuk tim talent scouting untuk memetakan potensi dan performa seluruh atlet peserta. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bank data atlet yang disiapkan untuk ajang yang lebih tinggi, mulai dari PON hingga tingkat internasional.
“Obsesi kami adalah membawa semangat atlet Jatim menuju prestasi dunia. Motto kepengurusan kami jelas: Dari Jatim untuk Indonesia Menuju Prestasi Dunia. Kami sangat optimistis para atlet ini kelak akan mengharumkan nama Indonesia,” tegas Nabil.
Meski demikian, Nabil mengimbau seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan agar potensi atlet muda tidak terhenti hanya di level lokal.
Sementara itu, Wahyu Hidayat Wali Kota Malang, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan KONI Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Kota Malang sebagai salah satu tuan rumah Porprov Jatim 2025.
“Tantangannya memang ada pada besarnya anggaran yang harus kami keluarkan. Namun, dampak ekonominya langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya sektor UMKM dan pariwisata,” kata Wahyu.
Menurutnya, event olahraga dua tahunan ini memberikan multiplier effect terhadap perekonomian lokal. Sektor perhotelan, misalnya, mengalami lonjakan okupansi. Data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menunjukkan banyak hotel di Kota Malang bahkan kehabisan kamar.
Ia berharap Porprov Jatim 2025 bukan hanya sukses dalam prestasi, tetapi juga mendorong masyarakat lebih mencintai olahraga. “Bahkan sekarang beberapa hotel sampai menolak-nolak karena kapasitas penuh,” ungkap Wahyu. (bil/iss)