
Gelar juara dunia kesembilan, sekaligus ketujuh di kelas MotoGP, akhirnya diraih oleh Marc Marquez. Kini merasa tenang setelah enam tahun sejak kemenangan terakhirnya di MotoGP pada 2019.
Marquez mengunci gelar ketujuhnya di MotoGP dengan finis di posisi kedua pada Grand Prix Jepang pada Minggu (28/9/2025).
Ia finis berada di belakang rekan setimnya, Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo, dan di depan Joan Mir dari Honda, yang melengkapi podium.
Bagi pebalap asal Spanyol ini, gelar tersebut menandakan akhir dari perjalanan panjang kembali ke puncak Kejuaraan Dunia setelah lima tahun pemulihan akibat patah lengan pada 2020, yang baru sembuh sepenuhnya pada pertengahan 2022.
Selain itu, ia juga menghadapi masalah dengan diplopia (penglihatan ganda) yang berulang dan perjuangan melawan mesin yang kurang kompetitif di Honda.
Setelah memastikan gelar di Jepang, Marquez mengungkapkan perasaan damainya.
“Saya sekarang merasa damai dengan diri saya sendiri,” ujarnya. “Saya pernah membuat kesalahan besar dalam karier saya.”
Bicara kepada siaran langsung dunia MotoGP setelah balapan, Marquez mengungkapkan betapa sulitnya perjalanan yang telah dilaluinya.
“Bahkan untuk berbicara saja, rasanya mustahil,” katanya.
“Saya tidak ingin mengingat apa yang telah saya simpan dalam diri saya, saya hanya ingin menikmati momen ini. Tapi memang benar, itu sangat sulit. Namun sekarang saya merasa damai dengan diri saya sendiri,” imbuhnya.
Marquez mengakui bahwa ia sempat membuat keputusan yang keliru dengan kembali terlalu cepat setelah cedera.
“Saya melakukan kesalahan besar dalam karier saya dengan bangkit terlalu cepat, lalu berjuang, berjuang, dan berjuang. Tapi sekarang saya merasa damai,” jabarnya.
Gelar juara dunia 2025 ini juga menandai dominasi luar biasa Marquez pada musim ini. Setelah 17 putaran, ia telah meraih sebelas kemenangan Grand Prix dan 14 kemenangan Sprint.
Marquez kini menyamai legenda seperti Valentino Rossi, Carlo Ubbiali, dan Mike Hailwood dengan sembilan gelar dunia di berbagai kelas. (saf/faz)