Kamis, 16 Oktober 2025

Pengamat: PSSI Harus Lebih Serius Menata Arah Baru Setelah Pemecatan Kluivert

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Para pemain Timnas Indonesia melakukan pemanasan di Lapangan ABC, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Foto: Dok Risky suarasurabaya.net

Michael Algogracendy pengamat sepak bola asal Surabaya, menilai pemecatan Patrick Kluivert dari kursi pelatih Timnas Indonesia harus menjadi momentum bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk berbenah secara serius.

Menurutnya, arah baru yang selama ini digaungkan oleh badan induk sepak bola Tanah Air itu hanya akan efektif jika sistemnya ditata dan dibangun dari akar pembinaan mulai usia muda.

“PSSI harus lebih serius untuk menata itu, terutama apalagi kalau misalnya tadi ngomong tentang arah baru, berarti itu kan ngomong tentang dari grassroot, dari kelompok umur masih usia U-12, U-13, U-15, U-17, U-20. Itu kan berarti harus punya filosofi yang sama,” kata Bung Sendy sapaan akrabnya kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (16/10/2025) sore.

Ia menilai, pembenahan itu penting agar sistem permainan Timnas Indonesia punya kesinambungan antar jenjang.

Sehingga, nantinya pada saat pemain-pemain muda naik ke level yang lebih senior, mereka bisa paham arah baru baik secara permainan, sistem, maupun skemanya.

“Jadi akhirnya mereka bisa membuat satu skema yang baik dari muda sampai promosi ke kelompok umur yang lebih dewasa, sampai akhirnya nanti dipanggil oleh Timnas senior,” ujarnya.

Untuk diketahui, PSSI per Kamis hari ini, secra resmi memecat Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas, setelah kegagalan Skuad Garuda menembus babak putaran final Piala Dunia 2026.

Menurut Bung Sendy, momen pergantian pelatih kali ini bisa menjadi awal baru pembenahan menyeluruh.

“Momentum memang saat ini saya melihat sudah tepat. Karena memang sekarang oke, kita sudah tidak bisa mengejar Piala Dunia 2026. Ini benar-benar ngomong tentang 10–15 tahun ke depan, jadi enggak bisa ngomong target jangka pendek,” tegasnya.

Karenanya, ia berharap PSSI juga bisa menyiapkan pelatih dan tim pelatih memumpuni, yang tentunya punya arah jelas dan bisa menyatukan filosofi permainan.

“Siapa orang-orang yang ditempatkan di pelatih dan jajaran pelatihannya, siapa yang di U-Tech, pengembangan, scouting, itu benar-benar bisa memenuhi satu arah yaitu menuju ke Timnas yang jadi dari sekarang,” kata Bung Sendy.

Di sisi lain, ia menilai pemilihan pelatih berikutnya harus selektif dan visioner. Termasuk, selektif dalam menyeleksi tim pelatih yang masuk dalam jajarannya.

“Harus benar-benar menyeleksi siapa tim pelatih yang masuk. Siap punya visi, siap punya arah permainan jangka panjang, tahu bagaimana planning lima tahun ke depan menuju Piala Dunia 2030,” pungkasnya. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Kamis, 16 Oktober 2025
30o
Kurs