
Sebanyak 911 atlet wushu dari 21 provinsi di Indonesia mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wuhsu Junior Senior di Wushu Jawa Timur Hall, Kenjeran Park, Surabaya pada 29 Juni – 6 Juli 2025.
M. Ali Affandi Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Jatim menghaturkan rasa terima kasih kepada Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) yang telah mempercayai Jatim sebagai tuan rumah Kejurnas tahun ini.
“Alhamdulillah, seperti yang tadi dilihat, ini merupakan kehormatan besar karena Jawa Timur targetnya ke depan menjadi episentrum pembinaan wushu untuk Indonesia,” katanya, pada Selasa (1/7/2025).
Ratusan atlet wushu dari berbagai daerah di Indonesia itu, memperebutkan Piala Menpora RI dan Piala Ketua Umum PB WI tahun 2025.
“Harapannya, dari sini bisa terseleksi. Talent kita sangat luar biasa, ini juga proses talent scouting dan kita mengutamakan sport science agar bisa terimplementasi pada kejuaraan ini,” ujarnya.
Sementara untuk Jatim sendiri, ia menyebut total ada 160 atlet wushu yang bertanding dalam Kejurnas Wuhsu Junior Senior tahun ini.
Mengenai target wushu Jatim, pihaknya menyatakan bahwa Jatim tidak memasang target terlebih dahulu, melainkan mendukung penuh atlet untuk bermain lepas.
Pihaknya menegaskan, akan terus berupaya menjadi tuan rumah yang baik. Ia juga memastikan bahwa penyelenggaraan Kejurnas Wushu di Jatim ini berjalan dengan baik dan adil.
“Kami akan menjadi tuan rumah yang baik, kami pastikan dari perangkat InsyaAllah fair and square, tidak ada preferensi karena tuan rumah diuntungkan dan sebagainya, kami tetap harus sesuai dengan peraturan dari PB WI,” ucapnya.
Sementara itu, Ngatino Sekjen PB WI mengapresiasi Jatim yang bersedia menjadi tuan rumah dalam Kejurnas Wushu tahun ini.
“Luar biasa, Provinsi seperti Jawa Timur berkenan untuk menjadi tuan rumah. Ini saya kira momen dan waktu yang tepat Pengprov itu bersedia menjadi tuan rumah, karena tuan rumah kan bebannya pasti banyak, tapi tentunya ini ada kepentingan pembinaan, pasti sebagai tuan rumah akan menyiapkan lebih daripada yang lain,” ucapnya.
Ia mengatakan, wushu Jatim memiliki catatan bagus, yakni pernah menjuarai Kejurnas berturut-turut. Oleh karena itu ia berharap, pembinaan yang ada bisa dijadikan contoh oleh provinsi lain.
“Sehingga, kontribusinya juga luar biasa, ini kami apresiasi. Nah dari Pengprov, model dan kebiasaan itu akan bisa dipertahankan. Kami PB berterima kasih, semua Pengprov ya kami harapkan seperti itu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga memastikan bahwa selama berlangsungnya pertandingan juri akan berlaku adil.
“Fair, sudah berlatih luar biasa, jangan dirugikan, itu yang saya selalu saya katakan. Yang dirugikan bukan hanya atlet, tapi juga orang tua. Apalagi PB, PB akan sangat dirugikan kalau pemilihan atlet itu tidak fair, karena pasti akan dapat yang kurang baik di internasional,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)