
Tijjani Reijnders menegaskan bahwa dirinya tak datang ke Manchester City untuk menggantikan Kevin De Bruyne. Meski demikian, ia mengakui gelandang Belgia itu adalah salah satu idolanya.
Reijnders resmi bergabung dengan City dari AC Milan dalam kesepakatan senilai 46,5 juta pound, tepat ketika De Bruyne mengakhiri sepuluh tahun kariernya bersama The Citizens, dan memilih hijrah ke Napoli.
Gelandang tim nasional Belanda itu mengaku banyak belajar dari gaya bermain De Bruyne, serta legenda Barcelona dan Spanyol, Andres Iniesta. Namun, ia menegaskan ingin tetap menjadi dirinya sendiri di bawah arahan Pep Guardiola.
“Saya tidak datang ke sini untuk menggantikan Kevin De Bruyne,” ujar Reijnders dilansir dari ESPN, Minggu (15/6/2025).
“Saya ingin memainkan gaya saya sendiri. Tapi tentu saja, saya belajar dari pemain-pemain top seperti dia. Dari Kevin, saya belajar soal bagaimana dia membaca permainan dan memberikan umpan-umpan brilian,” imbuhnya.
De Bruyne dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik dunia, dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Primer Inggris, dan menjadi sosok penting di era kejayaan City bersama Guardiola.
Kini, Reijnders berharap bisa melanjutkan kesuksesan itu. Setelah dinobatkan sebagai gelandang terbaik Serie A musim lalu, pemain berusia 26 tahun itu berambisi untuk berkembang lebih jauh di bawah pelatih yang ia sebut terbaik di dunia.
“Itu salah satu alasan utama saya datang ke sini. Pep Guardiola adalah pelatih terbaik dunia,” katanya.
“Saya sangat antusias untuk belajar hal-hal baru, memahami gaya bermain tim, dan berkembang lebih baik lagi.” (saf/ham)