Setelah tidak menyetor anggotanya di Alat Kelengkapan Dewan (AKD), fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mendeklarasikan membentuk DPR sendiri alias DPR tandingan.
Fraksi-fraksi KIH ini masing-masing PDIP, PKB, NasDem, Hanura dan PPP. Pendeklarasian ini disampaikan dalam jumpa pers di ruangan Komisi 5 gedung Nusantara, Komplek Parlemen,Senayan pada Rabu (29/10/2014).
Arief Wibowo anggota fraksi PDI Perjuangan mengatakan, mereka membentuk DPR sendiri karena merupakan kenyataan objektif pasca pilpres, tentang bagaimana proses perjalanan panjang sejak UU MD3 dilakukan perubahan, RUU Pilkada dan terakhir pada Pemilihan Pimpinan DPR dan MPR.
Arief melihat ada upaya politik yang tidak etis dan melanggar prinsip demokrasi.
“Sekarang ada semacam satu upaya politik yang tidak etis, ada hal-hal dimana prinsip demokratis di langgar. Kami adalah kerjasama dari 5 parpol di DPR yang merupakan parpol pendukung Jokowi – JK.” ujar Arief yang memimpin jumpa pers tadi.
Sehubungan dengan 3 sidang paripurna terakhir, lanjut Arief, maka mereka menyesalkan cara pimpinan DPR dalam memimpin sidang.
“Pimpinan DPR mengabaikan hak anggota yang paling pokok yaitu mengajukan pendapat. Pimpinan DPR dalam memimpin sidang jauh dari kaidah persidangan yang demokratis. Pimpinan DPR memaksakan penyusunan penempatan anggota yang hasilnya berbeda dengan hasil rapat konsultasi. Pimpinan DPR dalam memimpin sidang, mementingkan kelompok tertentu.” paparnya.
Berdasarkan hal itu, Arief menyatakan, maka mereka mengambil sikap mosi tidak percaya pada pimpinan DPR. Mereka juga menunjuk beberapa nama yang layak memimpin DPR yaitu Pramono Anung sebagai Ketua, dan Wakil Ketuanya masing-masing Abdul Kadir Karding, Syaifulah Tamliha, Patrice Rio Capella, dan Dossy Iskandar.
“Sudah jelas-jelas KMP ingin menjegal dan menghambat pemerintah. Kami tidak ingin DPR dihinggapi kegaduhan politik yang tidak perlu. Kita ingin menjaga supaya pemerintahan bisa berlangsung efektif.” Jelasnya.
Arief membantah melakukan kudeta ke Koalisi Merah Putih (KMP). KIH hanya meneguhkan prinsip serta pendirian politiknya terhadap partai-partai pendukung Jokowi-JK.(faz/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
