
Adi Sutarwijono Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Kota Surabaya menuding adanya upaya pihak tertentu yang berniat menggagalkan Pilkada Surabaya 2015.
Menurutnya, penggagalan itu melalui permainan-permainan yang sudah dapat dibaca oleh publik berkaitan adanya berbagai rentetan aksi demonstrasi, serta penjegalan-penjegalan.
Penjegalan, kata Adi, salah satunya adalah hilangnya rekom PAN untuk Dhimam Abror yang berujung penggagalan Pilkada Surabaya 2015.
“Sangat kentara, tujuan pokok permainan itu adalah menjegal terpilihnya kembali Risma-Whisnu yang secara realitas politik mendapat dukungan luas dan kuat dari rakyat,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (30/8/2015).
Pihak yang dikatakan oleh Adi “bermain” akan meraih tujuan itu sekalipun dengan risiko mengabaikan hak-hak rakyat untuk memberikan suara dalam Pilkada Serentak.
Menyikapi hal ini, Adi Sutarwijono menegaskan PDIP akan berjuang dengan menempuh langkah-angkah konkret untuk mengegolkan gugatan agar Pilkada dengan calon tunggal diakui sah oleh Undang-Undang.
“Kita tidak akan larut dalam permainan pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab yang berupaya menggagalkan Pilkada 2105. kita akan berjuang untuk pengakuan pilkada dengan calon tunggal agar disahkan oleh Undang-Undang,” katanya. (den/iss/dwi)