
Puluhan baliho Partai Golkar yang memuat foto Calon Ketua Umum (Caketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar terpasang di Jalan Basuki Rahmat.
Beberapa di antara baliho tersebut terpasang melintang menutup pedesterian sehingga mengganggu pejalan kaki di lajur satu arah itu. Pejalan kaki harus menghindari baliho ini, turun dari pedesterian sehingga membayakan keselamatan.
Mengetahui hal ini, Pemkot Surabaya melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) kota Surabaya pun menertibkan baliho-baliho.
Rinto Anggota Bakesbangpol Linmas Bidang Fasilitasi Politik mengatakan, harus melakukan penertiban agar pejalan kaki tidak terganggu.
Sebuah baliho yang berdiri menutup pedestrian di depan gedung Dyandra eks Gramedia Expo dibongkar oleh enam orang petugas Linmas.
“Ini kan mengganggu. Kita juga sudah mengajak pihak yang memasang Baliho ini,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Selasa (10/5/2016).
Rinto mengklaim, sudah ada imbauan kepada rekanan pemasang Baliho agar tidak memasang di taman, pedestrian, dan fasilitas umum lainnya.
Meski diperbolehkan di pedestrian, tapi Rinto mengatakan, pemasangan juga harus memperhitungkan gangguan yang akan disebabkan oleh baliho tersebut.
Baliho-baliho ini dipasang karena besok, Rabu (11/5/2016), delapan Caketum Golkar akan melakukan debat publik di Hotel Pullman Surabaya. Para Caketum Golkar ini akan berkampanye di hadapan kader Golkar se-Jawa dan Kalimantan.(den/ipg)