Jumat, 21 November 2025

Jokowi Sedih Banyak Kepala Daerah yang Terkena OTT KPK

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Convention Exhibition, BSD City, Tangerang, Jumat (6/7/2018). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden kembali mengingatkan para kepala daerah agar benar-benar menjaga integritas dalam menjalankan amanah yang telah diberikan masyarakat.

Hal ini disampaikan ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Convention Exhibition, BSD City, Tangerang, Jumat (6/7/2018).

Jokowi menceritakan kekhawatirannya menyusul banyak kepala daerah melakukan praktik korupsi, suap, dan gratifikasi, sehingga harus berurusan dengan KPK.

“Sekarang yang paling ditakuti adalah banyak gubernur, bupati, dan wali kota yang ditangkap KPK,” kata Presiden.

Menurutnya, bila seorang kepala daerah tidak bersentuhan dengan praktik-praktik seperti menerima suap, gratifikasi dan korupsi, maka sepatutnya tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Oleh karenanya ia mengingatkan para kepala daerah untuk menghindari praktik-praktik serupa itu.

“Jangan main-main yang namanya korupsi, suap, dan gratifikasi. Kalau tidak bersentuhan tidak perlu takut dan khawatir. Hati-hati, karena setiap bulan, setiap minggu ada (OTT KPK),” kata Jokowi.

Presiden mengaku sedih acap kali mendengar kabar soal adanya tangkap tangan para kepala daerah. Untuk itu, ia benar-benar berharap agar para kepala daerah menjalankan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.

“Saya juga sangat sedih, jangan dipikir saya senang. Tengah malam tahu-tahu dapat berita, pagi subuh tahu-tahu dapat berita,” kata presiden. (jos/bas/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 21 November 2025
26o
Kurs