Parpol Pengusung Prabowo-Sandi Uno di Jatim Siap Membangun Sekber

Empat partai politik yang berkoalisi mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Timur mulai bergerak. Mereka memulai pertemuan untuk menyamakan persepsi.

Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat siap membangun sekretariat bersama (Sekber).

Anwar Sadad Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim mengatakan, pertemuan dengan tiga partai pengusung lainnya sudah digelar pada Sabtu (12/8/2018) lalu.

Pertemuan itu membahas persamaan persepsi dalam memenangkan Pilpres 2019 mendatang.

“Pertemuan ini starting poin, kami samakan pandangan dulu, lalu kami atur bagaimana strategi yang akan digunakan,” ujar Sadad, Senin (13/8/2018).

Politisi yang juga anggota DPRD Jatim itu menjelaskan, pertemuan dua hari pasca pendaftaran Prabowo-Sandiaga itu memiliki makna penting.

Bersama empat partai lainnya, Gerindra akan meneruskan hasil pertemuan itu ke seluruh level. Dia berharap konsolidasi seluruh partai segera berjalan.

“Saya kira pesan ini tersampaikan dari seluruh struktur partai. Mereka melakukan kordinasi dan konsolidasi. Kami serentak dan tentunya semua masukan, isu yang berkembang, menjadi bagian pertimbangan menyusun langkah ke depan,” ujarnya.

Sadad menambahkan, soal sekretaris bersama untuk tim akan segera dibentuk. “Secara struktur dibentuk dari tingkat pusat ke daerah,” ujarnya.

Sementara, Renville Antonio Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim mengakui, pihaknya memang sudah melakukan pertemuan di tingkat provinsi dengan partai pengusung lainnya.

Ini, kata dia, wujud partai di daerah dalam menjalankan apa yang sudah diputuskan majelis tinggi partai. Meski pertemuan dilakukan antarsekretaris partai pengusung, dirinya memastikan bahwa ini diketahui Soekarwo Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.

Dengan demikian, dia menegaskan bahwa DPD Partai Demokrat Jatim sepenuhnya siap menjalankan tugas dari pusat.

“Kemarin kan ada anggapan kami sudah memutuskan, itu salah tangkap. Tidak ada, itu. Kami polling, bukan voting. Dari awal kan kami sampaikan kalau itu polling, tapi disalahartikan oleh media,” katanya.(den/tin/ipg)