PAN Mempertanyakan Prabowo Yang Baru Sadar Ada Penumpang Gelap

Partai Amanat Nasional (PAN) minta partai Gerindra menjelaskan siapa yang dimaksud sebagai penumpang gelap yang memanfaatkan Prabowo dalam Pilpres lalu.

Saleh Partaonan Daulay Wakil Sekjen PAN menegaskan perlunya dibuka ke publik siapa yang dimaksud dengan penumpang gelap itu agar nanti tidak terjadi multitafsir.

“Harus menjelaskan kepada kita sebetulnya orang-orang dimaksudkan penumpang gelap itu. Saya kira harus disampaikan kepada publik bahwa ada penumpang gelap, karena kalau tidak, akan ada yang menafsirkan ini pasti kelompok ini, pasti kelompok ini karena dulu nggak ada mereka itu,” ujar Saleh di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Saleh juga mempertanyakan kepada Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra yang katanya seorang ksatria mengapa baru sekarang sadar ada penumpang gelap.

“Masa orang seperti Prabowo yang katanya ksatria tidak sadar, dan baru sekarang sadar ada penumpang gelap. Kemarin kemana aja?” tanya Saleh.

Menurut Saleh, kalau memang ada penumpang gelapnya itu, sebaiknya dibuka saja supaya nanti bisa ditindaklanjuti.

PAN sendiri, kata dia, belum bisa juga menentukan siapa yang dimaksud dengan penumpang gelap. Sejauh ini, Saleh tidak melihat ada penumpang gelap.

Sebelumnya, Andre Rosiade Wasekjen Partai Gerindra mengatakan kalau penumpang gelap itu bukan dari partai-partai pengusung. Tapi, kata Saleh, siapapun yang dimaksud harus dibuka karena bisa mengancam persoalan bangsa.

Meski begitu, Saleh melihat isu penumpang gelap ini tidak berpengaruh terhadap partai-partai pengusung Prabowo dalam Pilpres lalu.

“Dan ini nggak ada pengaruhnya dengan partai-partai pengusung. Ini biasa saja. Yang saya sampaikan sebetulnya dalam konteks kebangsaan saja. Isu ini sangat serius bisa membuat chaos dan membuat keributan dan targetnya adalah menggoyang Jokowi,” jelasnya.

Sementara Andre Rosiade mengatakan kalau aparat. Penegak hukum lebih tahu siapa sosok penumpang gelap tersebut. Andre tidak mau mengomentari lebih jauh karena hal tersebut sudah masuk ke ranah penegak hukum.(faz/dwi)